TopCareerID

Profesi Sales Masih Diremehkan, Mendikdasmen Ajak Siswa SMK Pemasaran Naik Kelas

Mendikdasmen Abdul Mu'ti dalam peluncuran program Gerakan 1.000 Siswa SMK Sales Naik Kelas pada Senin (28/4/2025) di Kantor Kemendikdasmen, Jakarta. (Dok: Kemendikdasmen)

TopCareer.id – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti mengatakan bahwa profesi tenaga penjualan atau sales saat ini masih dipandang remeh, meski sesungguhnya pekerjaan yang baik.

Hal ini dia nyatakan dalam peluncuran program Gerakan 1.000 Siswa SMK Sales Naik Kelas di Jakarta, Senin (28//4/2025).

“Ketika kita bicara sales konotasinya pekerjaan yang remeh temeh dan kadang-kadang menjadi bahan cemoohan. Kata-kata sales itu mengalami pergeseran makna pejoratif, baik tapi kesannya negatif,” katanya.

Menurutnya, persepsi negatif ini muncul karena kegagalan dalam mengangkat profesi tersebut. Ia mencontohkan, masalah ini juga terjadi pada panti pijat.

“Poin saya dalam konteks marketing adalah bagaimana branding bisa mengubah persepsi orang,” kata Menteri Mu’ti, seperti dikutip dari siaran YouTube Direktorat SMK – Kemdikdasmen.

Baca Juga: Wamen P2MI: Terapis Spa Profesional Jadi Profesi Menjanjikan di Luar Negeri

Untuk menghadapi ini, Kemendikdasmen melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus (PKPLK) meluncurkan Gerakan 1.000 Siswa SMK Sales Naik Kelas.

Program ini dirancang untuk meningkatkan kualitas lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) pemasaran dengan, memperkuat keterampilan praktis para siswa agar siap bersaing di dunia kerja.

Dikutip dari situs Vokasi Kemendikdasmen, program ini akan menargetkan 1.000 siswa SMK kelas 10 Program Keahlian Pemasaran.

Selama tiga tahun, para peserta akan mengikuti program pelatihan penjualan yang digelar oleh pihak sekolah, bekerja sama dengan industri sebagai mentor atau guru tamu.

Menurut Kemendikdasmen, saat ini setidaknya terdapat 1.908 SMK Program Keahlian Pemasaran di seluruh Indonesia.

Program ini juga menyasar para guru untuk meningkatkan kapasitas mereka dalam mengajar keterampilan sales, serta akan melibatkan perusahaan-perusahaan dari berbagai sektor yang membutuhkan tenaga sales.

Mereka akan dilibatkan sebagai mentor, penyedia studi kasus, dan tempat praktik kerja lapangan (PKL) bagi siswa. Hingga saat ini, lebih dari 70 industri telah bergabung mendukung program ini.

Baca Juga: 5 Alasan Sales Masih Jadi Karier Yang Baik

Mendikdasmen Mu’ti menegaskan, hampir semua sektor saat ini membutuhkan tenaga sales atau marketers, salah satunya untuk membangun branding dan pemasaran perusahaan.

“Tantangan kita saat ini adalah bagaimana mengangkat jurusan marketing ini agar lebih bisa menghasilkan lulusan yang siap memenuhi kebutuhan dunia usaha yang semakin bervariasi dengan pasar yang berbeda-beda,” ujarnya.

Dia pun berharap, program ini dapat membuat siswa atau lulusan SMK pemasaran naik kelas, punya kompetensi dan keterampilan.

“Serta personality sebagai marketers yang tidak hanya bisa diterima di dunia industri, tetapi juga bisa memajukan perusahaan tempat mereka bekerja,” pungkasnya.

Exit mobile version