TopCareer.id – Apabila Anda melamar kerja, pastikan untuk mengetahui posisi dan pekerjaan apa yang dilamar, apalagi sebelum melakukan wawancara kerja.
Menurut Angela Beatty, Chief Leadership and Human Resources Officer di Accenture, tanda bahaya nomor satu saat wawancara adalah “jika seseorang tidak memahami apa posisi yang mereka lamar.”
Beatty mengatakan, hal ini terlihat sepele namun sering terjadi. Ia mengatakan bahwa ketika mewawancarai kandidat, dirinya sering bertanya apa yang bisa menjadi kontribusi mereka untuk peran tersebut.
Dikutip dari CNBC Make It, Jumat (9/5/2025), jika mereka tidak bisa menjelaskannya karena tidak tahu apa tanggung jawab dalam peran tersebut, tentu ini akan membuat pewawancara meragukan minatnya.
Baca Juga: Tips Hadapi Pertanyaan Soal Jeda Karier Saat Wawancara Kerja
Beatty mengatakan, hal itu akan membuat seorang pelamar asal mengajukan lamaran tanpa benar-benar memikirkan ke mana mereka mengirimkan CV.
Apabila seorang pelamar sudah tidak peduli pada perusahaannya saat melamar, kepedulian mereka ketika sudah bekerja pun dipertanyakan.
Beatty pun ingin melihat kandidat telah mempertimbangkan “apakah pekerjaan ini cocok untuk mereka,” serta menunjukkan bahwa “mereka sudah memikirkan bagaimana mereka bisa berkontribusi.”
Menurut Jolen Anderson, Chief People and Community Officer di BetterUp, datang ke wawancara kerja tanpa tahu apa-apa membuat Anda terlihat membuat perusahaan hanya sebagai cadangan atau pilihan kedua.
Baca Juga: Hindari Bilang 3 Hal Ini Saat Wawancara Kerja
Beatty menegaskan, kurangnya informasi ini bisa dihindari oleh pelamar.
Karena itu, lakukan riset secukupnya agar Anda bisa menjawab pertanyaan sederhana seperti “apa kualifikasi Anda” dan “bagaimana Anda bisa memberi dampak.”
Cara termudah adalah dengan membaca deskripsi pekerjaan Anda, lalu cocokkan pengalaman dengan setiap aspek dalam peran tersebut.
Anda juga bisa membaca situs perusahaan, laman LinkedIn mereka, bahkan kalau perlu profil LinkedIn pewawancara.
“Sekarang orang punya akses ke begitu banyak informasi,” ujar Beatty. “Meluangkan sedikit waktu untuk riset sebelumnya benar-benar akan membawa manfaat besar.”