TopCareer.id – Microsoft mengumumkan akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pada tiga persen karyawan mereka di seluruh level, tim, dan wilayah. Pemangkasan ini akan berdampak pada sekitar 6.000 orang.
“Kami terus menerapkan perubahan organisasi yang diperlukan untuk memposisikan perusahaan dengan sebaik-baiknya agar sukses di pasar yang dinamis,” kata juru bicara Microsoft, mengutip CNBC, Rabu (14/5/2025).
PHK Microsoft ini diambil usai perusahaan mencatat kinerja keuangan yang kuat, dengan labat bersih kuartalan sebesar USD 25,8 miliar dan prospek pertumbuhan yang positif di akhir April 2024.
Perusahaan teknologi ini memiliki 228 ribu karyawan di seluruh dunia pada akhir Juni 2024.
Baca Juga: Imbas Pemangkasan Dana AS, WHO Bakal PHK Karyawan
Di kantor pusat Microsoft yang ada di negara bagian Washington, 1.985 posisi dilaporkan terdampak, termasuk 1.510 orang yang bekerja di kantor Redmond.
PHK Microsoft tersebut merupakan yang terbesar sejak perusahaan memangkas 10 ribu pekerja pada 2023. Bulan Januari lalu, Microsoft juga melakukan pemangkasan dalam skala kecil berbasis pada evaluasi kinerja.
Namun, menurut juru bicara Microsoft, pemangkasan teranyar ini tidak terkait dengan kinerja. Ia menyebut, salah satu tujuannya adalah mengurangi lapisan manajemen.
Baca Juga: Pakar Ungkap Daya Beli Turun dan Ancaman PHK Mengintai Pasca Lebaran
CEO Microsoft Satya Nadella beberapa waktu lalu sudah mengungkapkan bahwa perusahaan akan melakukan penyesuaian dalam strategi penjualan.
Hal ini menyusul perlambatan pertumbuhan pendapatan dari layanan cloud Azure non-AI. Namun, pertumbuhan di sektor cloud berbasis AI melebihi proyeksi internal.
“Ketika terjadi perubahan platform teknologi, penting bagi kami untuk menyesuaikan cara kerja agar tidak terjebak dalam pendekatan lama,” kata Nadella.