TopCareer.id – Di tengah krisis ketenagakerjaan Indonesia saat ini, para pencari kerja berlomba-lomba untuk membuat dirinya terlihat unggul di mata perusahaan.
Perusahaan yang juga berlomba-lomba mendapatkan talenta terbaik juga melatarbelakangi munculnya talent war.
Situasi ini pun mencerminkan meningkatnya kebutuhan akan tenaga kerja dengan keahlian spesifik, terutama di bidang teknologi dan digitalisasi.
Di tengah munculnya badai PHK dan meningkatnya jumlah angkatan kerja, persaingan yang terjadi di antara kandidat pun semakin ketat.
Karena itu, pencari kerja perlu menyiapkan diri secara strategis, agar tak cuma sebatas mencari dan melamar pekerjaan, namun memastikan bahwa ia menjadi talenta yang menonjol dan relevan di mata perusahaan.
Jobstreet by SEEK pun memberikan beberapa tips bagi pencari kerja agar tetap unggul, di tengah dinamisnya pasar tenaga kerja:
- Kuasai skill yang dibutuhkan industri, terutama digital dan alat AI
Kemampuan teknis dan digital kini menjadi nilai tambah yang dicari banyak perusahaan.
Laporan Hiring, Compensation and Benefits dari Jobstreet mencatat bahwa 71 persen perusahaan mulai mempertimbangkan pengetahuan dasar tentang AI dalam proses rekrutmen.
Meski belum menjadi persyaratan utama, keterampilan seperti analisis data, pemanfaatan AI tools, atau pemasaran digital bisa membuat kandidat lebih menonjol dibanding pelamar lain.
Menginvestasikan waktu untuk mempelajari skill ini bisa menjadi pembeda penting seseorang dalam persaingan di pasar tenaga kerja.
Baca Juga: Alasan Anda Harus Paham ‘Job Desc’ Sebelum Wawancara Kerja
- Targetkan melamar ke posisi pekerjaan yang kerap dicari perusahaan
Laporan Jobstreet juga mencatat posisi di bidang Marketing, HR, Sales, Finance, dan IT menjadi beberapa posisi pekerjaan yang paling aktif dibuka sepanjang 2024.
Dengan memahami tren, pencari kerja bisa menyesuaikan strategi saat melamar pekerjaan dan menyusun CV yang lebih relevan, khususnya dengan melakukan upskilling yang sesuai posisi yang diinginkan.
- Bangun personal branding secara profesional
Di era digital, para pencari kerja bukan hanya dinilai dari isi CV mereka.
Pencari kerja juga dilihat dari bagaimana mereka membangun personal branding di platform pencari kerja atau komunitas industri.
Profil yang aktif, rapi, dan mencerminkan keahlian serta minat karir akan memudahkan perekrut untuk menemukan dan mengenali nilai dari seorang kandidat.
Para pencari kerja juga dapat berbagi wawasan, pengalaman, atau portofolio secara konsisten diantara komunitas ketenagakerjaan untuk memperkuat posisi dalam ekosistem profesional.
Baca Juga: Sering Terjadi, 6 Kesalahan Pencari Kerja Ini Bikin Seret Panggilan
- Jangan abaikan peluang kontrak/paruh waktu sebagai batu loncatan
Banyak pencari kerja enggan mengambil posisi kontrak atau part-time karena dianggap kurang stabil. Padahal, tren di 2024 menunjukkan peningkatan signifikan dalam perekrutan tipe pekerjaan ini.
Laporan Jobstreet juga mencatat perusahaan kini semakin fleksibel dalam membentuk tim kerja, dan banyak dari posisi kontrak akhirnya berujung menjadi permanen.
Bagi pencari kerja, ini bisa menjadi langkah awal yang berharga untuk membangun pengalaman dan relasi.
- Cari perusahaan yang punya jenjang karier Jelas dan budaya kerja sehat
Pencari kerja juga perlu selektif dalam mencari perusahaan yang dapat memberikan penawaran kerja terbaik.
Jangan hanya terpaku pada gaji. Pertimbangkan juga peluang pertumbuhan, program pelatihan, dan budaya kerja di perusahaan tersebut.
Laporan Jobstreet menekankan pentingnya aspek ini, di mana banyak karyawan yang meninggalkan tempat kerja mereka karena merasa tidak dapat berkembang atau tidak dihargai.
Perusahaan yang transparan dalam pengembangan karir dan menjunjung nilai keberagaman serta keseimbangan hidup tentunya menjadi tempat yang ideal untuk bertumbuh bagi para talenta.