TopCareer.id – Perusahaan kosmetik ParagonCorp. melalui jenama Wardah menjalin kolaborasi dengan Al Mujadilah Women Center Qatar Foundation, untuk mengembangkan peran perempuan sebagai pemimpin.
Kerja sama disahkan melalui Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) berlangsung pada Minggu (18/5/2025) di Doha, Qatar.
Kolaborasi ini menandai komitmen kedua pihak untuk mengembangkan peran perempuan sebagai pemimpin yang berdampak, berakar pada nilai-nilai iman, pendidikan, dan kebermanfaatan sosial.
“Dalam Surat Al Mujadilah suara perempuan bukan hanya didengar, tapi juga dimuliakan,” kata Amalia Sarah Santi, EVP & Global Chief Business Officer ParagonCorp, mengutip siaran pers, Senin (26/5/2025).
“Raising our voice is not a loss of modesty, it’s an act of faith. In serving the world, we return to our fitrah, based on His guidance, the pure echo of who we are always meant to be,” ujarnya.
Menurut Sari Chairunnisa, Deputy CEO ParagonCorp, kepemimpinan dipahami sebagai amanah yang harus dijalankan dengan kebijaksanaan, tanggung jawab, dan akuntabilitas.
“Para pemimpin perempuan memegang peran penting dalam membuka jalan bagi generasi berikutnya, memperluas kemungkinan apa yang bisa kita capai bersama,” kata Sari.
Baca Juga: Misi Peneliti Derry Tanti Dorong Lebih Banyak Perempuan Terjun di Bidang STEM dan AI
Kolaborasi ini pun dinilai dapat menciptakan ruang aman bagi perempuan untuk tumbuh dan pemimpin, serta menjembatani berbagai pergerakan, transfer ilmu, dan memperluas dampak bersama di berbagai wilayah.
Retno Marsudi, Board of Council Paragon Wardah Stewardship for Global Impact mengatakan, saat perempuan dilibatkan dalam negosiasi perdamaian, perdamaian yang tercipta cenderung lebih berkelanjutan.
“Melibatkan perempuan bukan hanya soal keadilan dan kesetaraan, tetapi juga tentang memahami isu lebih dalam dan menciptakan solusi yang nyata,” kata mantan Menteri Luar Negeri itu.
Selain itu, saat perempuan bangkit, ia akan membuka jalan bagi perempuan lain untuk ikut naik.
“Di dunia yang semakin saling terhubung saat ini, diplomasi tidak lagi terbatas pada urusan negara, tetapi diplomasi juga tentang empati, manusia, dan kemajuan bersama,” pungkasnya.
Baca Juga: Link Women Bantu Perempuan Indonesia Lewat Pelatihan dan Peluang Kerja
Sohaira Siddiqui, Direktur Eksekutif Al Mujadilah Women Center, menekankan pentingnya perempuan melihat melampaui batasan sejarah dan memahami peran berkelanjutan mereka sejak masa Nabi hingga kini.
“Ini bukan hanya tentang beberapa perempuan yang baru-baru ini breaking the glass ceiling,” kata Sohaira, yang dalam kesempatan itu ditunjuk sebagai Board of Council Paragon Wardah Stewardship for Global Impact.
“Namun, di setiap abad, perempuan telah memecahkan berbagai ‘ceiling‘ atau batasan lainnya tanpa melupakan fitrahnya sebagai seorang wanita,” kata Sohaira.
Dalam kerja sama ini, ada beberapa inisiatif yang akan dilakukan. Pertama adalah pengembangan dan pelaksanaan program capacity building bagi perempuan, yang selaras dengan visi dan misi bersama, khususnya dalam leadership development.
Selain itu, akan dilakukan juga pertukaran informasi, pengetahuan, networking, dan narasumber untuk riset, pembelajaran, pengajaran, dan pengembangan program.