TopCareer.id – Saat ini, mencari kos bagi mahasiswa jadi lebih mudah berkat banyaknya kamar yang ditawarkan secara daring.
Dengan kemudahan yang ditawarkan di platform digital atau media sosial, mahasiswa yang akan memasuki dunia kuliah atau merantau tak perlu lagi berkeliling untuk melakukan survei secara langsung ke tempat kos.
Namun, banyak pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan situasi ramainya pencari kos, untuk keuntungan pribadi mereka.
Karena itu, perusahaan teknologi properti (proptech) Cove, membagikan beberapa tips untuk para mahasiswa yang sedang mencari kamar kos baru, sehingga terhindar dari penipuan online.
- Telusuri akun media sosial secara mendalam
Dengan mudahnya pelaku bisnis untuk memanfaatkan media sosial menawarkan usahanya, banyak pemilik kos yang menggunakannya sebagai media promosi.
Namun di saat yang sama, banyak juga yang menggunakannya untuk melakukan aksi penipuan.
Beberapa tanda yang mudah dikenali dari akun penipu berkedok iklan kos adalah nama dan foto profil yang mencurigakan, kolom komentar dinonaktifkan, serta kualitas konten rendah seperti konten yang diunduh dan diunggah likes.
Baca Juga: Biar Tak Menyesal, Ini Tips Pilih Jurusan Kuliah Bagi Calon Mahasiswa
Meski begitu, tidak menutup kemungkinan jika penipu sudah berhasil membangun pengikut, jumlah likes, hingga interaksi agar terlihat asli.
Jadi, pastikan lebih lanjut mengenai nama akun atau kos tersebut dengan mencarinya di Google, TikTok, hingga X, untuk menemukan testimoni orang lain.
- Cek juga nomor kontak di aplikasi untuk mengidentifikasi nomor telepon.
Selain memanfaatkan akun bodong, beberapa penipu juga kerap membalas komentar di konten-konten pengiklan kos lainnya atau reviewer. Model penipuan ini umumnya mencari pengguna yang bertanya soal detail kos di ada konten tersebut.
Kemudian, mereka mengiming-imingi seseorang dengan harga spesial yang jauh lebih murah, jika pemesanan dilakukan melalui nomor WhatsApp palsunya.
- Cek ulasan yang diunggah ke Google Business Profile
Biasanya, seseorang mencari ulasan untuk kafe, hotel, atau tempat bisnis lainnya di Google. Namun, platform ini mulai dimanfaatkan dalam modus penipuan berkedok iklan kos terbaru.
Ulasan di Google bisa diberikan oleh siapa pun tanpa moderasi dan dapat diakses secara publik.
Untuk bisa menarik korban, penipu akan memberikan ulasan di properti yang mereka targetkan bersama unggahan foto yang berisikan nomor WhatsApp palsu.
Baca Juga: Menaker Ungkap 3 Pekerjaan Ini Dibutuhkan di Masa Depan, Tapi Keahliannya Langka di Indonesia
Jika kita tidak jeli, foto tersebut bisa terlihat seakan informasi kontak resmi dari pemilik bisnis, padahal merupakan konten yang diunggah oleh sesama pengguna.
Untuk menghindari modus ini, Anda bisa menggunakan fitur “Oleh Pemilik” saat melihat foto di Google, dan mengecek ulang nomor tersebut melalui aplikasi identifikasi nomor telepon.
- Jangan keluarkan biaya hanya untuk survei
Survei umumnya tidak memungut biaya, karena ssecara operasional, proses ini tidak memakan biaya besar bagi pemilik, serta bisa jadi cara menggaet calon penghuni.
Jadi, jika pengiklan meminta biaya DP atau admin sebelum memberikan alamat survei, besar kemungkinan itu adalah modus penipuan. Pastikan hanya mengeluarkan biaya saat melakukan booking atau menyelesaikan kontrak sewa.
- Jangan tergiur harga miring
Beberapa penipu berusaha menarik korbannya dengan mengiklankan kos berfasilitas eksklusif, lokasi strategis, dan bangunan bagus dengan harga yang sangat murah.
Jika sebuah penawaran terlihat terlalu bagus, kemungkinan memang karena itu merupakan modus penipuan. Pasalnya, harga kos dipengaruhi oleh banyak hal seperti tingkat fasilitas, layanan, serta lokasi yang ditawarkan.
Mempelajari kisaran harga pasar kos di lokasi yang dituju bisa jadi bekal yang baik untuk merencanakan bujet, serta menghindari harga-harga penipu yang tidak masuk akal.
Itu tadi sejumlah tips untuk menghindari penipuan berkedok iklan kos-kosan. Karena itu, mahasiswa diimbau untuk menggunakan platform yang terpercaya jika ingin mencari kos.