Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Edukasi

Masa Depan Industri Farmasi RI Bergantung pada Generasi Muda yang Kompeten

PT Merck Chemicals and Life Sciences , perusahaan sains dan teknologi, menggelar Merck Young Scientist Roadshow 2025. (Dok: Merck)

TopCareer.id – Generasi muda punya peran penting dalam masa depan industri farmasi di Indonesia. Hal inilah yang diangkat dalam gelaran Merck Young Scientist Roadshow 2025 oleh PT Merck Chemicals and Life Sciences di Surabaya, Jumat (23/5/2025) lalu.

Acara ini merupakan bagian dari rangkaian Science Tour: Spark Curiosity, Inspire Your Future, yang dirancang untuk menginspirasi mahasiswa dan peneliti muda dalam memperluas wawasan di bidang sains dan inovasi, khususnya farmasi, di luar ruang kelas.

“Kami percaya bahwa masa depan industri farmasi Indonesia bergantung pada generasi muda yang kompeten dan siap menghadapi tantangan global,” kata Diasti Lastarini, Head of Science and Lab Solutions, PT Merck Chemicals and Life
Sciences, mengutip siaran pers,

Diasti mengatakan, Merck Young Scientist merupakan bentuk nyata kontribusi Merck Life Sciences dalam memperkuat ekosistem riset dan pengembangan farmasi tanah air, terutama terkait mutu obat yang bergantung pada kualitas dan ketersediaan produksi bahan baku di dalam negeri.

Untuk menjawab tantangan tersebut, dibutuhkan kolaborasi lintas sektor guna mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) unggul, serta mendorong lahirnya inovasi lokal berdaya saing tinggi, baik untuk produk farmasi maupun alat kesehatan.

Baca Juga: Tingkatkan Daya Saing SDM, Indonesia Bisa Belajar dari Singapura

Menurut M. Yuwono, dosen Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, penjaminan mutu obat dalam sistem pelayanan kesehatan sangatlah penting, karena berkaitan erat dengan perlindungan kesehatan masyarakat.

“Mutu obat menunjukkan sejauh mana suatu produk obat memenuhi spesifikasi yang ditetapkan, seperti identitas, kadar (potensi), kemurnian, stabilitas dan konsistens,” kata Yuwono dalam sesi talkshow di acara Advances in Life Science for Your Research.

Sementara, keamanan obat terkait erat dengan kandungan cemaran, stabilitas produk, dan keamanan bahan tambahan yang digunakan.

“Obat yang tidak memenuhi standar mutu sering disebut sebagai obat substandar dan sudah sepatutnya pelaku industri dan juga regulator mencegah penyebaran dari obat substandar ini,” Yuwono menambahkan.

Uji laboratorium merupakan fondasi utama dalam menjamin mutu dan keamanan obat. Setiap produk obat wajib memenuhi spesifikasi kimia, fisika, mikrobiologi, dan toksikologi sebelum dapat diedarkan ke masyarakat.

Mengingat banyaknya jenis bahan aktif dan bahan tambahan dengan karakteristik fisikokimia yang beragam, laboratorium pengujian perlu dikelola secara menyeluruh dalam sistem mutu yang sesuai dengan standar yang berlaku.

Baca Juga: Tingkatkan Daya Saing SDM, Indonesia Bisa Belajar dari Singapura

Menurut Yuwono, pengelolaan laboratorium menyangkut berbagai aspek seperti manajemen SDM yang kompeten, manajemen peralatan/instrumen analisis, bahan-bahan kimia, termasuk validitas metode analisis yang digunakan.

“Dengan manajemen seperti ini maka hasil pengujian yang dilaporkan bersifat valid dan dapat dipercaya,” kata Yuwono.

“Karena itu, pengadaan alat-alat canggih perlu ditingkatkan termasuk ketersediaan bahan kimia dan baku pembanding yang masih belum tersedia di dalam negeri,” imbuhnya.

Program ini juga menghadirkan inovasi terkini di bidang pengujian obat. Di antaranya adalah perangkat analisis kimia dan kultur sel yang mampu mendeteksi densitas, kemurnian, serta kandungan cemaran secara cepat dan akurat.

Perangkat tersebut juga memudahkan proses perbandingan bahan baku, memiliki sistem pengoperasian yang efisien, serta penyimpanan data yang aman. Melalui sesi demonstrasi langsung dalam roadshow, peserta berkesempatan untuk mencoba teknologi ini secara praktis.

Leave a Reply