TopCareer.id – Penyelenggara Infrastruktur Sistem Pembayaran (PIP) ALTO Network menggandeng Xendit dan Finnet, untuk memperluas implementasi QRIS bagi pelaku usaha atau merchant.
Kemitraan ini dilakukan untuk memperkuat peran mereka dalam mendukung sistem pembayaran nasional, dengan memperluas kolaborasi strategis implementasi QRIS Merchant Presented Mode (MPM).
“Dengan menggandeng mitra strategis seperti Xendit dan Finnet, kami berupaya memperluas jangkauan layanan QRIS MPM agar semakin mudah diakses oleh merchant di seluruh Indonesia,” kata Gretel Griselda, CEO ALTO Network.
Dikutip dari siaran pers, Jumat (30/5/2025), QRIS MPM memungkinkan pelaku usaha atau merchant menampilkan kode QR yang bisa dipindai langsung oleh pelanggan, saat melakukan pembayaran.
Data transaksi ALTO secara year-to-date (April 2024-April 2025), mencatat pertumbuhan transaksi QRIS sebesar 332 persen, disertai Gross Transaction Volume (GTV) sebesar 29 persen.
Baca Juga: Hindari Penipuan QRIS, BI Ingatkan Beberapa Hal Ini Sebelum Transaksi
Saat ini, ALTO menangani lebih dari 10 juta transaksi QRIS MPM setiap bulan. Ini mencerminkan akselerasi adopsi dan pertumbuhan volume transaksi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Bank Indonesia di satu sisi juga mencatat bahwa transaksi digital melalui QRIS tumbuh signifikan.
Pada Kuartal I tahun 2025, volume transaksi QRIS mencapai 2,6 miliar kali, dengan jumlah pengguna aktif sebesar 56,3 juta. Secara tahunan (year-on-year), volume transaksi QRIS tercatat tumbuh 154,86 persen pada April 2025.
Pertumbuhan ini menunjukkan pentingnya kerja sama antara industri, penyedia infrastruktur, dan regulator untuk membangun sistem pembayaran yang inklusif, aman, dan efisien bagi semua.
Finnet menambahkan, kolaborasi ini merupakan langkah penting dalam membangun sistem pembayaran digital yang merata dan berkelanjutan di seluruh Indonesia.
Baca Juga: QRIS Tap Siap Diterapkan di LRT Jabodebek Mulai September 2025
Aziz Sidqi, Direktur Business & Marketing Finnet menambahkan, mereka memiliki komitmen kuat untuk mendukung akselerasi digitalisasi sistem pembayaran nasional.
“Kolaborasi dengan ALTO dalam implementasi QRIS MPM menjadi langkah nyata kami dalam memperluas akses layanan pembayaran digital yang aman, efisien, dan inklusif hingga ke berbagai sektor, termasuk institusional dan regional,” ujarnya.
Lebih lanjut, ALTO meningkatkan sistem keamanan mereka dengan menerapkan ALTO Fraud Detection System (FDS).
Teknologi ini digunakan untuk mendeteksi penipuan berbasis AI, sehingga memberikan perlindungan menyeluruh terhadap aktivitas mencurigakan dalam transaksi digital.
Dengan kolaborasi dan teknologi, ALTO berharap bisa memperluas inklusi keuangan, sekaligus membangun kepercayaan masyarakat terhadap layanan keuangan digital.
“Kami percaya bahwa inovasi dan kolaborasi adalah kunci untuk menciptakan sistem pembayaran yang aman, inklusif, dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat Indonesia,” pungkas Gretel.
