Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Tren

Job Fair Disebut Cuma Formalitas, Wamenaker: Jangan Bikin Hoaks

Wamenaker Immanuel Ebenezer Gerungan menemui perwakilan pekerja PT Kusumahadi Santosa di Solo, Jawa Tengah, Kamis (5/12/2024). (Dok. Kemnaker)

TopCareer.id – Kericuhan yang terjadi di acara bursa kerja atau job fair di Kabupaten Bekasi beberapa waktu lalu jadi sorotan, di tengah sulitnya mencari kerja.

Kejadian ini juga menimbulkan anggapan bahwa job fair saat ini hanya sekadar formalitas semata, salah satunya seperti terlihat dalam sebuah unggahan oleh seorang warganet, yang viral di media sosial.

“Aku salah satu staf HRD dan 90 persen job fair seperti itu hanya formalitas karena perusahaan dipaksa oleh pemerintah untuk mengikuti kegiatan ini, padahal kita lagi ngga cari pekerja,” tulis unggahan viral tersebut.

Warganet tersebut pun menyarankan agar pencari kerja untuk menggunakan platform lowongan kerja, serta menambah relasi.

Baca Juga: Kemnaker: 18 Ribu Orang Kena PHK di Awal 2025

Komentar itu menuai pro dan kontra. Ada banyak yang setuju bahwa job fair hanyalag sebatas formalitas, sementara ada yang mengatakan perusahaan memang benar-benar melakukan skrining kandidat lewat gelaran semacam itu.

Terkait hal ini, Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer angkat bicara. Ia pun membantah pernyataan tersebut.

“Itu pernyataan yang tidak bertanggung jawab, formalitas. Saya minta HRD-nya segera dipecat itu,” kata Wamenaker kepada media di Jakarta beberapa waktu lalu, ditulis Senin (2/6/2025).

“Pernyataannya kurang ajar. Formalitas. Jangan bikin job fair kalau begitu. Berarti dia mengada-ngada itu. Saya mau tahu nama HRD-nya perusahaannya siapa,” sambung Wamen yang biasa disapa Noel itu.

Baca Juga: Buat Pencari Kerja, Hindari Lakukan Sederet Hal Ini Saat ke Job Fair

Ia pun mengatakan, kementeriannya siap melakukan investigasi soal kebenaran pernyataan tersebut jika dibutuhkan.

“Makanya maksud saya HRD-nya siapa jangan bikin hoaks. Masa netizen, saya tanya pertanyaannya netizen-nya hadir tidak di situ,” kata Noel.

Apabila benar bahwa perusahaan mengikuti bursa kerja sebagai formalitas karena dipaksa oleh pemerintah, maka harus dilakukan penyelidikan.

“Wajib dong (penelusuran),” kata Noel. “Karena itu kumpulan masyarakat atau rakyat yang ingin mencari kerja. Kemudian berarti ada sebuah kebohongan di situ. Sampai HRD ngomong begitu kan kurang ajar,” pungkasnya.

Leave a Reply