TopCareer.id – Perusahaan keamanan siber Kaspersky menyebut bahwa jutaan akun platform streaming terkenal di dunia berhasil dibocorkan peretas. Bahkan, puluhan di antaranya dilaporkan terjadi dari layanan yang cukup diminati di Indonesia.
“Bagi Generasi Z, streaming lebih dari sekadar hiburan; ini adalah kebiasaan sehari-hari, sumber identitas dan komunitas. Namun, hubungan emosional itu juga menciptakan titik buta,” kata Polina Tretyak, analis digital footprint di Kaspersky.
Polina mengatakan, malware yang tersembunyi dalam unduhan tidak resmi atau alat pihak ketiga diam-diam mencuri kredensial login dan data pribadi, yang selanjutnya diperdagangkan atau dijual di forum penjahat siber.
Tim Kaspersky Digital Footprint Intelligence baru-baru ini menganalisis kredensial terkait layanan streaming populer seperti Netflix, Disney+, Amazon Prime Video, Apple TV+, dan Max, yang telah disusupi dan mengungkap 7.035.236 kasus sepanjang 2024.
Namun, mengutip siaran pers, Kamis (12/6/2025), kredensial ini tidak dicuri secara langsung dari platform itu sendiri, tapi dikumpulkan dari kampanye pencurian kredensial yang lebih luas.
Baca Juga: Awas Ketipu Anime dan Situs Streaming Palsu
Sebagai platform paling populer, Netflix jadi yang banyak dibobol, dengan temuan kasus mencapai 5.632.694 akun yang dijebol terdeteksi.
Brasil memiliki jumlah kredensial Netflix yang terekspos tertinggi pada tahun 2024, diikuti oleh Meksiko dan
India.
Sementara, 680.850 akun Disney+ termasuk dalam kumpulan data yang bocor, dengan Brasil lagi-lagi jadi negara dengan akun yang paling banyak dibobol, diikuti Meksiko dan Jerman.
Menurut Kaspersky, Indonesia tak luput dari sasaran dengan 89 akun Disney+ yang bocor.
Amazon Prime Video, meskipun jumlahnya lebih kecil dengan 1.607 akun yang dibobol, masih memainkan peran penting, terutama di antara audiens Gen Z yang mencari narasi yang lebih edgy dan subversif.
Pada 2024, Meksiko, Brasil, dan Prancis merupakan negara-negara dengan akun Prime Video yang paling banyak dibobol.
Baca Juga: Waspada, Serangan Siber Manfaatkan Brand Produk Anak untuk Pancing Korban
Tak sampai di aplikasi streaming, malware lalu mengumpulkan data-data sensitif seperti kredensial akun, cookie, hingga detail perbankan, yang kemudian dijual atau dibocorkan di forum bawah tanah.
Tekadang, penyerang memberikan data-data ini hanya untuk membangun reputasi mereka. Forum ini aktif, bergerak cepat, dan dapat diakses oleh berbagai penyerang lainnya.
Namun, apa yang dimulai dari kata sandi Netflix yang disusupi bisa dengan cepat membesar menjadi serangan yang lebih luas, pencurian identitas, atau penipuan keuangan, terutama jika kredensial yang sama digunakan kembali di berbagai layanan.
“Melindungi akun streaming saat ini berarti berpikir lebih dari sekadar kata sandi,” kata Polina. “Ini berarti mengamankan perangkat Anda, menghindari unduhan yang mencurigakan, dan memperhatikan ke mana satu klik dapat membawa Anda,” pungkasnya.
Tips melindungi akun platform streaming
- Ubah kata sandi untuk akun yang berpotensi disusupi dan pastikan tidak ada aktivitas mencurigakan yang terkait dengan akun tersebut.
- Selalu gunakan langganan berbayar yang sah saat mengakses layanan streaming dan pastikan menggunakan aplikasi dari pasar resmi atau situs web resmi.
- Selalu verifikasi keaslian situs web sebelum memasukkan informasi pribadi apa pun. Tetaplah menggunakan halaman resmi yang tepercaya saat menonton atau mengunduh konten dan periksa kembali URL dan ejaan nama perusahaan untuk menghindari situs phishing.
- Berhati-hatilah dengan ekstensi file yang Anda unduh. File video tidak boleh memiliki ekstensi .exe atau .msi — ekstensi ini biasanya dikaitkan dengan program berbahaya.
- Gunakan solusi keamanan yang andal untuk mendeteksi lampiran berbahaya yang dapat membahayakan data Anda.
- Pastikan penjelajahan dan pengiriman pesan aman, misalnya dengan Kaspersky VPN, untuk melindungi alamat IP dan mencegah kebocoran data.