TopCareerID

PepsiCo Bangun Pabrik Rp 3,3 T di Indonesia, Serap Hampir 400 Pekerja

Peluncuran pabrik pertama PepsiCo di Indonesia pada Rabu (18/6/2025). (Dok: Kementerian Perindustrian)

TopCareer.id – PT PepsiCo Indonesia baru saja meresmikan pabrik pertamanya di Indonesia. Kehadiran produsen Lay’s, Cheetos, dan Doritos ini pun diharapkan dapat mengembangkan industri makanan dan minuman dalam negeri.

Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin), Faisol Riza mengatakan, industri makanan dan minuman (mamin) di Indonesia terus menunjukkan tren pertumbuhan positif.

“Pasca-pandemi Covid-19, PDB industri makanan dan minuman mampu tumbuh sebesar 6,04 persen pada triwulan I tahun 2025,” kata Faisol dalam peresmian pabrik di Cikarang, Jawa Barat, Rabu (18/6/2025).

Menurutnya, itu lebih tinggi dari pertumbuhan PDB industri pengolahan non-migas sebesar 4,31 persen dan PDB nasional di 4,87 persen.

Menurut Wamenperin, kinerja industri mamin juga tercermin dari kontribusinya terhadap PDB industri pengolahan non-migas sebesar 41,15 persen pada triwulan I-2025.

Selain itu, sektor ini mencatatkan nilai ekspor hingga USD 11,78 miliar (termasuk minyak kelapa sawit).

“Capaian ini memberikan andil sebesar 22,42 persen dari total nilai ekspor industri pengolahan non-migas pada triwulan I-2025,” kata Faisol, mengutip keterangan tertulisnya.

Baca Juga: Kemenperin: Meski Tertekan, Industri Manufaktur RI Masih Pede Tambah Pekerja

Di sisi investasi, industri mamin merealisasikan modalnya sebesar Rp 22,64 triliun pada awal tahun 2025, yang terdiri dari PMA sebesar Rp 9,03 triliun dan PMDN sebesar Rp 13,60 triliun.

Faisol mengatakan, ini menandakan pelaku industri mamin di tanah air masih percaya diri dalam menjalankan bisnisnya, karena didukung iklim usaha yang kondusif.

Kementerian Perindustrian sendiri mengapresiasi PT PepsiCo Indonesia yang pada investasinya ini menggelontorkan hingga USD 200 juta (setara Rp 3,3 triliun), dalam pembangunan pabrik pertamanya di Indonesia.

Pabrik yang mulai berproduksi 13 Januari 2025 ini dilengkapi tiga lini produksi, dengan kapasitas terpasang 24.000 ton per tahun dan sudah menyerap hampir 400 tenaga kerja.

“Kehadiran pabrik ini bukan hanya memperkuat industri makanan ringan nasional, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan mendorong substitusi impor,” kata Faisol.

“Ini juga menandakan bahwa peluang pasar dalam negeri masih sangat terbuka, dan sektor industri ini masih sangat menjanjikan,” pungkasnya.

Baca Juga: Kemenperin Sebut Minat Generasi Muda Kerja di Industri Makin Tinggi, Ini Buktinya

Pasar makanan ringan di Indonesia didominasi generasi milenial dan Gen Z, yang mencakup 55 persen populasi konsumen.

Data Kemenperin mencatat, industri tersebut menunjukkan tren pertumbuhan positif dengan nilai pasar mencapai USD 3,87 miliar pada 2023 dan diproyeksikan tumbuh 8,13 persen (CAGR) hingga 2029.

Apresiasi juga diberikan karena PepsiCo menggandeng 200 petani kentang dan 200 petani jagung di Jawa Barat dan Jawa Tengah, lewat program pengembangan bibit unggul, peningkatan produktivitas, dan pemberdayaan petani lokal.

Perusahaan juga dinilai telah menerapkan prinsip keberlanjutan, dengan penggunaan 100 persen air daur ulang dan energi listrik terbarukan dalam proses produksinya.

CEO PepsiCo Indonesia Asif Mobin menyebut, pabrik baru mereka dibangun di lahan seluas 60 ribu meter persegi.

Ia mengungkapkan, pabrik PepsiCo Indonesia memproduksi produk makanan ringan yang jadi favorit konsumen dengan memanfaatkan bahan baku lokal.

“Kami bangga untuk berkontribusi terhadap upaya pemerintah dalam menguatkan industri domestik, menciptakan lapangan kerja, dan mendukung komunitas petani lokal,” kata Asif.

Exit mobile version