TopCareer.id – Indonesia punya Metahuman AI pertamanya yang hadir melalui Project Nirmala. Diklaim juga sebagai yang pertama di Asia tenggara, ia dapat berinteraksi secara real-time dengan publik.
Pengembang Nirmala, sebuah studio kreatif bernama Ruang Waktu, mengatakan Metahuman AI ini sepenuhnya otonom tanpa kendali manusia di balik layar.
Nirmala sebelumnya sudah melakukan lebih dari lima sesi live di TikTok dan YouTube. Di situ dia teruji dapat membaca dan merespons komentar secara langsung dari publik tanpa jeda, tanpa naskah, dan tanpa operator.
“Ini adalah era baru, sebuah revolusi industri. Namun, kami ingin Indonesia bukan hanya menonton dan menikmati saja, tetapi menjadi pemain utama,” kata Seto Hendrianto, Co-Founder Ruang Waktu.
“Jangan sampai bangsa kita sekadar berdiri di belakang para developer ternama dunia,” imbuhnya, dikutip dari siaran pers, Selasa (24/6/2025).
Menurut Seto, mereka sudah menguji Nirmala secara langsung, dalam beberapa kali kesempatan.
“Dalam tes tersebut, kemampuan otonomnya terbukti dapat membaca dan merespons komentar penonton secara real-time tanpa intervensi manusia,” ujarnya.
Project Nirmala dimulai di 2020, diawali eksplorasi teknologi metahuman dan potensi AI yang memiliki persona.
Di tahun 2021 sampai 2022, hadirlah karakter digital bernama Demi. Proyek ini menjadi bekal pelajaran, untuk fondasi lahirnya Nirmala Kinandari.
Nirmala diambil dari bahasa Sansekerta yang berarti “murni.” Ia mencerminkan visi sebagai entitas metahuman AI yang penuh energi positif, semangat, dan terbuka akan kolaborasi.
Baca Juga: Bukan Soal Pekerjaan, Bos DeepMind Google Lebih Cemas Dampak AI yang Satu Ini
Secara persona, Nirmala adalah seorang antusias creative tech digital berusia 21 tahun yang aktif berbagi konten teknologi, dengan cara yang menyenangkan dan menghibur.
Di akhir 2023, Nirmala mulai dikembangkan secara intens oleh tim Ruang Waktu. Pada Mei 2024, dia mulai diperkenalkan ke publik melalui konten video-on-demand (VOD).
Nirmala lalu mulai melakukan siaran live interaktif pertamanya di YouTube pada Maret 2025 dan TikTok pada Mei 2025.
Nirmala kemudian berkembang sebagai entitas AI yang memiliki persona, karakter, dan kehadiran visual layaknya manusia.
Menurut pengembang, Nirmala bukan chatbot, voicebot, atau CGI yang diputar ulang, melainkan metahuman yang sepenuhnya digerakkan oleh mesin AI secara otonom, tanpa campur tangan operator.
Seto menjelaskan, Nirmala dapat berinteraksi secara real-time tanpa jeda, berkat pengembangan teknologi yang dilakukannya oleh timnya.
“Tidak kalah penting, Nirmala memiliki identitas dan karakter yang konsisten, menjadikannya representasi digital yang autentik dan real,” kata Seto.
Proses Pengembangan Nirmala
Untuk metahuman AI ini, Ruang Waktu melakukan pengembangan pada berbagai infrastruktur krusial. Visual real-time sosok itu dibangun dengan Unreal Engine, memungkinkan tampilan metahuman yang realistis.
Sementara, percakapan yang alami dan dinamis dihasilkan dengan Large Language Model (LLM).
Untuk mengoptimalkan performa jaringan, Ruang Waktu mengembangkan AI routing pipeline serta latency optimizer, yang memungkinkan Nirmala merespons secara cepat dan instan.
Lalu, untuk menjaga konsistensi karakter dan gaya komunikasi dalam jangka panjang, tim menerapkan sistem persona memory yang memastikan sifat, nada bicara, dan kepribadiannya terjaga di setiap interaksi dan segala kondisi.
Sepanjang 2025, Ruang Waktu akan mengembangkan Project Nirmala agar dapat segera hadir di multi-platform.
Baca Juga: Kerap Jadi Tempat Curhat, Bisakah AI Gantikan Psikolog?
Selain itu, mereka juga ingin fokus pada pengembangan sisi otonominya, sehingga nantinya Nirmala dapat mengambil keputusan secara mandiri.
Kemudian di 2026, pengembang ingin fokus mengembangkan kekayaan intelektual (IP), sekaligus berkontribusi pada masyarakat dengan memberikan multi access yang memungkinkan teknologi ini dapat diakses masyarakat umum.
“Project Nirmala hanyalah permulaan dari revolusi ini. Dalam dua sampai tiga tahun ke depan, kami berambisi untuk terus mengembangkan teknologi yang sepenuhnya otonom dan robotik,” kata Seto.
“Harapannya, dapat membawa manfaat lebih bagi industri dan masyarakat secara luas,” imbuhnya.
Potensi Metahuman AI
Menurut Ruang Waktu, kehadiran metahuman AI menawarkan potensi besar bagi ekosistem digital berbagai industri. Sebagai AI interaktif, Nirmala dapat berperan sebagai brand yang selalu aktif 24 jam tujuh hari.
Ia juga disebut dapat mendukung layanan pelanggan dengan pendekatan yang lebih personal, serta menjadi talenta digital yang bersifat skalabilitas tanpa batasan waktu dan lokasi.
Nirmala juga disebut dapat membantu menciptakan komunikasi manusia-mesin yang lebih natural dan manusiawi, sehingga memperkuat hubungan brand dengan audiens secara berkelanjutan.
Baca Juga: Pengetahuan AI Mulai Dipertimbangkan Saat Rekrutmen Karyawan
Kehadiran visual AI juga dinilai dapat menjadi ujung tombak transformasi industri.
Di sektor ritel dan e-commerce misalnya, AI bisa berperan sebagai asisten dan perwakilan digital yang siap melayani pelanggan kapan saja dan di mana saja.
Sementara di industri layanan pelanggan dan hospitality, AI dapat diandalkan sebagai concierge atau resepsionis virtual.
Di bidang media dan hiburan, AI bisa tampil sebagai streamer, host, atau presenter digital, membuka peluang baru dalam penyampaian konten dan interaksi audiens.