Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Lifestyle

Tetap Sehat dan Nikmat Saat Makan Gorengan, Ini Tips dari Pakar IPB

Gorengan. (dok. iStock)

TopCareer.id – Masyarakat Indonesia sangat akrab dengan makan gorengan. Meski digemari, mengonsumsinya secara berlebihan bisa berdampak buruk bagi kesehatan.

Oleh karena itu, penting untuk memahami cara menggoreng yang lebih sehat, agar menikmati gorengan tetap bisa dilakukan tanpa mengorbankan kesehatan Anda.

Menurut Karina Rahmadia Ekawidyani, dosen Departemen Gizi Masyarakat IPB University, ada alasan mengapa masyarakat Indonesia sangat akrab dengan budaya makan makanan yang digoreng.

“Rasa gurih dan tekstur gorengan yang renyah memang cocok dengan lidah orang Indonesia. Selain itu, gorengan mudah didapat dengan harga yang relatif terjangkau,” kata Karina, mengutip ipb.ac.id, Senin (7/7/2025).

Selain itu, Indonesia merupakan negara penghasil kelapa sawit, sehingga punya akses mudah terhadap bahan baku minyak goreng. Ini juga mendorong kebiasaan dalam mengonsumsi gorengan.

Sayangnya, kebiasaan dalam mengonsumsi makanan yang digoreng secara berlebihan juga menyimpan potensi risiko kesehatan, baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Baca Juga: Dosen UM Surabaya Ungkap Bahaya Makan Gorengan Berlebihan

Gorengan mengandung lemak tinggi, terutama asam lemak jenuh dan lemak trans yang berisiko bagi kesehatan.

Karina mengatakan, World Health Organization (WHO) merekomendasikan pembatasan asupan lemak jenuh maksimal 10 persen dari total energi harian, serta lemak trans kurang dari 1 persen.

Konsumsi berlebihan dalam jangka pendek dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti perut kembung dan peningkatan asam lambung.

Sementara dalam jangka panjang, risiko yang lebih serius seperti obesitas, penyakit jantung, diabetes mellitus tipe 2, stroke, dan kanker mengintai.

Meski begitu, Karina menyebut ada beberapa cara agar gorengan bisa lebih sehat tanpa menghilangkan cita rasanya.

Beberapa tips itu adalah memilih minyak yang lebih sehat seperti minyak kelapa atau zaitun, menghindari teknik deep frying, menggunakan air fryer, dan mengganti tepung terigu dengan tepung non-gluten seperti tepung beras atau jagung.

Baca Juga: Masih Lapar Meski Sudah Makan? Mungkin Ini Alasannya

Selain itu, menjaga suhu minyak tetap pada kisaran ideal 175 sampai 190 derajat Celsius bisa membantu mencegah makanan menyerap terlalu banyak minyak.

Tips lain adalah dengan memotong makanan dalam ukuran kecil agar cepat matang dan tidak menyerap banyak minyak.

Karina juga menyarankan untuk meniriskan gorengan di atas rak pendingin atau dengan tisu dapur, serta hindari penggunaan minyak goreng secara berulang.

Sementara untuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang bergantung pada penjualan kuliner-kuliner yang digoreng, Karina mendorong penggunaan pendekatan yang bersifat edukatif.

“UMKM perlu diberdayakan untuk menawarkan gorengan yang lebih sehat dan menjaga kualitas bahan baku serta kebersihan proses produksi,” kata Karina.

Konsumen pun harus mulai edukasi agar membatasi konsumsi gorengan dan memilih alternatif yang lebih sehat, sebagai bagian dari pola makan seimbang.

Leave a Reply