TopCareer.id – Sniffing jadi salah satu ancaman siber yang harus diwaspadai oleh pengguna internet atau layanan keuangan digital.
Pasalnya, dengan metode sniffing, pelaku kejahatan siber bisa mengincar korban melalui aplikasi messaging seperti WhatsApp.
Dilansir Infopublik, ditulis Rabu (9/7/2025), sniffing adalah metode peretasan yang memungkinkan pelaku mengintip dan mencuri data digital yang dikirim melalui jaringan internet, terutama WiFi publik.
Modus ini kerap dilakukan dengan mengirim file berbahaya berformat .APK, yang sering disamarkan sebagai foto atau dokumen pengiriman paket.
Saat korban lengah dan mengklik file tersebut, sebuah aplikasi jahat otomatis terpasang dan dapat mencuri data-data seperti username dan password m-banking, informasi kartu kredit, bahkan email pribadi.
Baca Juga: Generasi Milenial Terlalu Mudah Percaya Orang di Internet, Waspada Risikonya
Ada beberapa modus yang harus diwaspadai dari aksi ini yaitu:
- Pelaku berpura-pura sebagai kurir paket
- Mengirim file .APK berkedok foto
- Memanfaatkan WiFi publik untuk menyusup data
Cara mencegah M-Banking diserang Sniffer
- Jangan klik link atau file dari nomor tidak dikenal
- Unduh aplikasi hanya dari Play Store atau App Store
- Aktifkan notifikasi transaksi m-banking
- Cek mutasi rekening secara berkala
- Ganti password secara rutin
- Hindari WiFi publik untuk transaksi keuangan
Baca Juga: Bisnis di Asia Tenggara Jadi Target Setengah Juta Serangan Phishing Tahun Lalu
Nah, apabila Anda sudah terlanjut mengklik file berbahaya tersebut, berikut beberapa yang harus dilakukan:
- Matikan koneksi internet atau aktifkan mode pesawat
- Hapus aplikasi asing yang terinstal tanpa izin
- Bersihkan cache dan data di pengaturan HP
- Ganti semua password penting, termasuk email dan m-banking
- Lakukan reset pabrik (factory reset) jika perlu
Masyarakat pun harus lebih waspada apabila mendapatkan pesan mencurigakan dari nomor tak dikenal. Selain itu, jangan sembarangan dalam mengklik file atau tautan yang dikirim via WhatsApp.
