TopCareer.id – Perusahaan elektronik Modena meluncurkan program pendidikan vokasi bertajuk Modena Tech School di SMK Negeri 2 Surabaya, Jawa Timur.
Program ini bertujuan untuk membekali siswa dengan pelatihan teknis secara langsung dari industri.
Kim Il Dong, Executive Vice President of Operations Modena dikutip dari siaran pers, Kamis (24/7/2025) mengatakan, program ini adalah bentuk dari komitmen mereka untuk berkontribusi pada ekosistem pendidikan nasional.
“Dengan menciptakan jalur pembelajaran yang lebih kontekstual dan berorientasi pada kebutuhan nyata di lapangan, Modena Tech School dapat memperluas akses terhadap pelatihan berkualitas dan membuka peluang bagi siswa untuk mengembangkan karier di industri teknologi,” kata Kim Il Dong.
Perusahaan mengatakan, dinamika industri yang terus berkembang disertai perkembangan teknologi dan otomatisasi, menuntut kebutuhan akan tenaga kerja yang terampil dan siap pakai.
Karena itu, Modena Tech School mencoba menghadirkan kurikulum yang selaras dengan kebutuhan industri, pelatihan teknis yang aplikatif, serta pembekalan soft skill yang relevan dengan dunia kerja modern.
Baca Juga: Lulusan SMA dan SMK Paling Banyak Menganggur per Februari 2025
Modena menyebut bahwa tantangan dalam pendidikan vokasi di Indonesia tidak hanya pada ketersediaan fasilitas atau kurikulum, tetapi juga kesenjangan antara kompetensi lulusan dan ekspektasi industri.
Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari 2025 mencatat, persentase Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tamatan SMK tergolong paling tinggi dibandingkan tamatan jenjang pendidikan lainnya, yaitu sebesar 8 persen. Ini menunjukkan lulusan vokasi belum terserap ke sektor formal dengan optimal.
Maka dari itu, sektor industri dinilai perlu terlibat aktif untuk menjawab tantangan tersebut.
Industri dinilai tidak hanya sebagai pengguna tenaga kerja, tetapi juga sebagai mitra dalam membentuk kurikulum, pendekatan pelatihan, dan pengalaman belajar yang sesuai kebutuhan pasar.
Kiswanto, Plt. Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Sidoarjo mengatakan, inisiatif semacam ini dapat menjembatani antara pendidikan dan industri.
“Kami percaya, program seperti ini akan membantu menurunkan angka pengangguran terbuka di Jawa Timur, khususnya Surabaya, dan perlahan mengubah persepsi masyarakat bahwa SMK bukan penyumbang pengangguran, melainkan Sekolah Menyiapkan Kerja,” kata Kiswanto.
Baca Juga: Profesi Sales Masih Diremehkan, Mendikdasmen Ajak Siswa SMK Pemasaran Naik Kelas
Program Modena Tech School akan berlangsung selama 3 tahun, dibagi ke dalam 6 batch.
Program ini dirancang sebagai pelatihan menyeluruh yang mencakup dasar-dasar teknisi, pemahaman mendalam tentang produk-produk Modena, pelatihan administrasi, serta pengembangan keterampilan kepemimpinan dan komunikasi.
Pelatihan akan dilakukan oleh para pengajar SMK Negeri 2 Surabaya yang telah mendapatkan pembekalan, dan didampingi para teknisi senior Modena yang sudah berpengalaman.
Siswa nantinya juga akan mendapatkan sertifikasi resmi, serta terdapat akses ke program magang di Modena, dan mereka yang terbaik juga berpeluang untuk bergabung sebagai bagian dari tim profesional di perusahaan.
“Kami berharap inisiatif seperti ini dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk berkolaborasi dalam pendidikan vokasi,” kata Endang Tri Bawani, Plt. Kepala SMK Negeri 2 Surabaya.