Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Tren

Kemnaker-Kemenkraf Bahas Perluasan Lapangan Kerja di Sektor Kreatif

Pertemuan Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli dan Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, di Jakarta, Rabu (23/7/2025). (Dok: Kemnaker)

TopCareer.id – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dan Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenkraf) membahas perluasan kesempatan kerja di sektor kreatif.

Hal ini dibahas dalam pertemuan Menaker Yassierli dan Menekraf/Kepala Badan Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya di Jakarta, Rabu (23/7/2025).

“Sektor ekonomi kreatif merupakan salah satu penggerak utama penciptaan lapangan kerja baru yang berkualitas,” kata Menaker, dikutip dari keterangan tertulis.

Kerja sama lintas kementerian ini pun dinilai strategis untuk mempercepat pengembangan talenta kreatif di berbagai daerah. Menurut Yassierli, sinergi penting untuk mendukung arah pembangunan nasional.

Sinergi penting khususnya dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), memperluas lapangan kerja, dan mendorong transformasi ekonomi melalui penguatan sektor kreatif.

Baca Juga: Cara Berpakaian untuk Wawancara Kerja di Perusahaan Kreatif

Berdasarkan data dari ekraf.go.id, sektor ekonomi kreatif menyumbang 7,8 persen terhadap PDB Indonesia dan menyerap lebih dari 17 juta tenaga kerja.

Sementara data Sakernas BPS (Februari 2025) menunjukkan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Indonesia mencapai 70,60 persen, dengan jumlah angkatan kerja sekitar 145,77 juta orang.

Yassierli menyebut, mandat kementeriannya adalah untuk merancang kebijakan pelatihan vokasi, penempatan tenaga kerja, serta menciptakan iklim ketenagakerjaan yang kondusif bagi dunia usaha dan pekerja.

Sementara, Kemenkraf mengembangkan ekosistem ekonomi kreatif yang melibatkan 17 subsektor antara lain kuliner, fesyen, kriya, film, animasi, aplikasi, dan permainan interaktif.

Baca Juga: Produktivitas dan Pengangguran Masih Jadi Tantangan Ketenagakerjaan RI

Pertemuan dua menteri ini sendiri membahas sejumlah potensi kerja sama.

Beberapa di antaranya pengembangan pelatihan vokasi tematik, pemagangan berbasis proyek kreatif, sertifikasi kompetensi, kolaborasi dalam event ekonomi kreatif, serta sinergi data tenaga kerja untuk mendukung kebijakan ketenagakerjaan.

Kemnaker juga membuka peluang integrasi sistem informasi pasar kerja dengan data kebutuhan tenaga kerja dari Kemenkraf untuk mendukung perencanaan SDM yang lebih tepat sasaran.

“Kami ingin memastikan bahwa pelatihan vokasi yang kami selenggarakan mampu menjawab kebutuhan riil industri kreatif seperti produksi konten digital, desain visual, teknologi aplikasi, hingga kewirausahaan berbasis kreativitas,” kata Menaker.

Kerja sama keduanya pun diharapkan bisa segera terwujud melalui Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama yang konkret.

Leave a Reply