TopCareer.id – 260 mahasiswa dan dosen asal Indonesia menjadi peraih beasiswa Erasmus+ tahun akademik 2025 yang didanai Uni Eropa.
Para penerima beasiswa Erasmus+ ini nantinya akan menempuh pendidikan pascasarjana, serta mengikuti pertukaran mahasiswa dan dosen jangka pendek di berbagai universitas di Eropa.
Para penerima beasiswa asal Indonesia juga akan bergabung dengan pelajar lain dari berbagai negara.
Thibaut Portevin, Counsellor/Head of Cooperation, Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia mengatakan, pendidikan tingkat tinggi dan penelitian jadi salah satu prioritas kerja sama Uni Eropa dalam Strategi Global Gateway.
Hal ini dilakukan untuk menggerakkan investasi infrastruktur dan memperkuat hubungan dengan negara-negara mitra.
Baca Juga: Monash University, Indonesia Buka Peluang Kuliah dengan Beasiswa LPDP
“Para penerima beasiswa ini adalah pemimpin masa depan yang akan membantu mewujudkan dunia yang lebih hijau, inklusif, dan terdigitalisasi, sekaligus memperkuat hubungan dan kolaborasi antara Eropa dan Indonesia,” kata Portevin.
Ia mengatakan, program ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan tinggal di berbagai universitas di negara-negara anggota Uni Eropa.
“Beasiswa ini menjadi pengalaman unik yang meningkatkan pengetahuan, mengasah keterampilan, dan memperluas jaringan internasional,” imbuh Portevin, dikutip dari siaran pers, Senin (28/7/2025).
Dari 260 penerima beasiswa Erasmus+, 73 di antaranya menerima beasiswa Erasmus Mundus Joint Master’s (EMJM), yang menempatkan Indonesia di peringkat ke-8 di antara penerima beasiswa EMJM terbanyak di dunia.
Baca Juga: Pendaftaran Beasiswa LPDP Tahap 2 tahun 2025 Dibuka hingga 31 Juli
Para mahasiswa akan menempuh program pascasarjana hingga dua tahun di dua negara anggota Uni Eropa atau lebih, untuk belajar berbagai bidang studi akademik.
Selain EMJM, 187 mahasiswa dan dosen juga memperoleh beasiswa pertukaran Erasmus+ jangka pendek untuk belajar, mengajar, atau mengikuti pelatihan di universitas-universitas Eropa.
Sebaliknya, 75 mahasiswa dan akademisi asal Eropa juga datang ke Indonesia untuk belajar dan mengajar dengan beasiswa yang sama.
Sejak diluncurkan pada tahun 2004, hampir 3.000 mahasiswa dan dosen Indonesia berhasil meraih beasiswa Erasmus+.