TopCareer.id – Bank Negara Indonesia atau BNI mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada terhadap perlindungan data pribadi dengan menjaga data-data sensitif terkait perbankan.
Menurut BNI, ada tiga jenis data sensitif yang harus dijaga masyarakat yaitu nama lengkap, nomor WhatsApp aktif, dan informasi saldo rekening.
Okki Rushartomo, Corporate Secretary BNI mengatakan, tiga data ini sering menjadi pintu masuk bagi pelaku kejahatan digital untuk melakukan aksi social engineering.
Okki mengatakan, modus yang digunakan pelaku biasanya menyasar korban melalui pesan yang meyakinkan, dengan memanfaatkan nama institusi keuangan ternama.
Baca Juga: 5 Perusahaan Indonesia Masuk World’s Best Companies 2024 Versi TIME
“Nasabah perlu menjaga tiga jenis data yang kami sebut sebagai data sensitif, yakni nama lengkap, nomor WhatsApp yang aktif, dan informasi saldo,” kata Okki, dikutip dari siaran pers, Rabu (6/8/2025).
Pelaku umumnya membangun narasi yang seolah-olah resmi, misalnya dengan menawarkan hadiah atau program promosi, untuk mengelabui korban agar memberikan data pribadi.
Tak jarang, pelaku menyebarkan link palsu yang mencatut nama BNI, untuk memperoleh informasi sensitif dari calon korban.
Baca Juga: Waspada, Ada Penipuan Berkedok Lowongan Kerja Admin dan Remote
Okki menegaskan, nasabah dan masyarakat luas tak boleh tergiur dengan tawaran hadiah instan, serta selalu memverifikasi kebenaran informasi sebelum merespon pihak yang mengatasnamakan bank.
“Kami mengajak seluruh nasabah untuk terus waspada,” kata Okki.
Selain itu, Okki meminta masyarakat agar jangan ragu untuk mengonfirmasi setiap informasi ke BNI Call 1500046 atau melalui situs resmi bank. “Lebih baik berhati-hati daripada menjadi korban,” imbuhnya.
BNI juga mengingatkan nasabah agar hanya mengakses informasi melalui kanal resmi BNI, seperti situs resmi dan aplikasi wondr by BNI, untuk mendapatkan layanan perbankan yang aman dan terpercaya.