Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Tren

Riset di AS: 1 dari 5 Orang Pekerja Lamar 100 Pekerjaan Usai Kena PHK

Ilustrasi PHK (Foto: Anna Shvets/Pexels)

TopCareer.id – Lebih dari 53 persen pekerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di Amerika Serikat (AS), mengirimkan lebih dari 50 lamaran sebelum akhirnya mendapatkan pekerjaan baru.

Bahkan, menurut survei platform pembuatan resume Zety ke hampir seribu orang AS yang di-PHK dalam dua tahun terakhir, satu dari lima orang mengirimkan lebih dari 100 lamaran.

Selain itu, lebih dari 30 persen pekerja yang kena PHK menganggur lebih dari 90 hari sebelum mendapat pekerjaan baru, meski 76 persen dari mereka sudah mulai mencari kerja kurang dari sebulan setelah PHK.

“Kita tahu pasar kerja saat ini sedang sulit, dan kita sudah mendengar selama ini bahwa banyak pencari kerja kesulitan mendapatkan posisi,” kata Jasmine Escalera, pakar karier, Zety, mengutip CNBC Make It, Senin (18/8/2025).

Escalera mengatakan, dari sudut pandang pencari kerja, temuan mereka harusnya bisa “memvalidasi pengalaman” mereka yang merasa kesulitan mendapatkan pekerjaan baru.

“Apakah itu membuat pengalaman ini jadi baik-baik saja? Tentu tidak,” lanjut Escalera.

“Namun pencari kerja mungkin bisa sedikit bernapas lega dan berkata, ‘Oke, ternyata memang bukan cuma saya yang mengalami ini.’” imbuhnya.

Baca Juga: Gelombang PHK Akibat AI Mulai Terasa di AS

Laporan Zety menyebut, para pekerja saat ini menghadapi berbagaia hambatan dalam mencari pekerjaan.

Beberapa tantangan termasuk lowongan kerja yang tidak jelas, proses melamar dan wawancara yang lambat, persaingan yang ketat untuk posisi yang sama, serta terkena “ghosting” selama rekrutmen.

Selain itu, salah satu masalah utamanya adalah tawaran gaji yang lebih rendah.

“Perusahaan punya posisi yang lebih kuat, sayangnya, dan saya pikir mereka memanfaatkannya dengan menurunkan gaji,” kata Escalera.

Laporan juga menemukan 62 persen pekerja yang kena PHK memakai tabungan atau dana darurat untuk bertahan hingga mendapat pekerjaan baru. Sementara, 54 persen mengandalkan kartu kredit atau pinjaman.

Sementara, hampir satu dari 10 yang memakai bantuan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan.

Escalera pun mengatakan, situasi ini menciptakan “resep untuk bencana” bagi para pekerja, dengan konsekuensi jangka panjang terhadap stabilitas keuangan mereka.

Baca Juga: Induk Perusahaan Platform Loker Indeed Bakal PHK 1.300 Karyawan

Ia menambahkan, seringkali pencari kerja yang stres karena terkena PHK dan merasa tidak aman secara finansial, kemungkinan akan menerima pekerjaan dengan gaji yang tak sesuai nilai pasar.

Bahkan setelah mendapatkan pekerjaan baru, kekhawatiran belum hilang karena 62 persen pekerja melaporkan sangat khawatir bahwa potensi resesi bisa berdampak pada pekerjaan barunya.

“Di-PHK itu pengalaman yang cukup traumatis bagi seorang profesional, apalagi kalau tidak ada tanda-tanda sebelumnya,” kata Escalera.

Lebih lanjut, Escalera mengatakan bahwa 94 persen pencari kerja yang terkena PHK, menyertakan pembahasan soal apa yang mereka alami dalam surat lamarannya.

Ia mengatakan, tidak ada salahnya untuk terbuka dengan situasi tersebut, meski mungkin banyak orang yang enggan untuk membahasnya.

“Tidak ada yang namanya karier yang sepenuhnya lurus, jadi tidak ada alasan untuk malu membicarakan PHK,” kata Escalera.

Baca Juga: 4 Hal yang Perlu Dilakukan Usai Kena PHK Biar Tetap Optimistis

Apabila telah menganggur selama beberapa bulan, menjelaskan situasi tersebut juga akan membantu memperjelas jeda dalam CV.

Ini juga memberi kesempatan untuk menyebutkan program, sertifikat, atau keterampilan yang telah dikerjakan selama masa tersebut.

Selain itu, membangun jejaring juga harus menjadi prioritas utama. “Saran saya untuk siapa pun di pasar kerja sekarang adalah benar-benar fokus pada interaksi manusia ke manusia,” kata Escalera.

Anda juga bisa mendapatkan dukungan dari sesama pencari kerja, terutama jika terkena dampak gelombang PHK.

Hal ini, kata Escalera, “akan membantu memvalidasi pengalaman Anda, memberi dukungan yang dibutuhkan, mendengar apa yang orang lain lakukan dalam pencarian kerja mereka, dan memberikan ide-ide baru yang segar.”

Leave a Reply