TopCareerID

Biar Bijak Konsumsinya, Kenali Jenis-Jenis Gula

Ilustrasi gula. (Pixabay)

TopCareer.id – Konsumsi gula berlebihan bisa jadi salah satu pemicu utama diabetes dan obesitas. Karena itu, penting untuk mengetahui jenis-jenisnya, sehingga dapat mengonsumsinya secara bijak.

Menurut Puspo Edi Giriwono, dosen Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian IPB University, gula memiliki tingkatan struktur berdasarkan kompleksitasnya.

“Yang paling sederhana yang kita kenal itu monosakarida. Contohnya glukosa dan fruktosa,” kata Puspo, seperti dikutip dari ipb.ac.id, Selasa (19/8/2025).

Puspo menjelaskan, monosakarida merupakan unit gula dasar yang paling sederhana. Sementara, glukosa dan fruktosa memiliki sumber dan karakteristik penyerapan yang berbeda dalam tubuh.

“Glukosa dapat kita temui di nasi dan kentang, sedangkan fruktosa biasanya dapat kita temui di buah-buahan dan sayuran,” kata Puspo.

Baca Juga: WHO: Lebih dari 800 Juta Orang Dewasa di Dunia Mengidap Diabetes

Ia menjelaskan, glukosa lebih gampang diserap sehingga cepat meningkatkan gula darah, jika dibandingkan fruktosa. Meski fruktosa punya rasa yang lebih manis, indeks glikemiknya justru lebih rendah ketimbang glukosa.

“Fruktosa sedikit lebih lambat penyerapannya, termasuk yang kita sebut indeks glikemiknya rendah,” kata Kepala South- East Asia Food and Agricultural Science and Technology IPB University ini.

Selain itu, tubuh juga dapat menghasilkan glukosa dari cadangan lemak ketika dibutuhkan.

Lebih lanjut, ada juga gabungan dua unit monosakarida yang akan membentuk disakarida. Contohnya dari jenis gula ini adalah sukrosa atau yang lebih dikenal dengan gula pasir.

Sukrosa terdiri dari satu unit glukosa dan satu unit fruktosa. Sementara, rantai gula yang lebih panjang akan membentuk oligosakarida hingga polisakarida seperti pati.

Baca Juga: Begini Pola Hidup Sehat dari Kemenkes yang Bisa Cegah Obesitas

Supaya bijak dalam mengonsumsi gula, Puspo menegaskan bahwa kebutuhan setiap orang bisa berbeda-beda, tergantung jumlah energi yang diperlukan.

Untuk sukrosa, ia menyarankan untuk konsumsinya terbatas pada dua atau tiga sendok teh dalam sehari.

Selain itu, Puspo mengingatkan masyarakat untuk mengurangi gula pasir, dengan membatasi penambahan sukrosa dalam makanan dan minuman

Kemudian, tingkatkan aktivitas fisik untuk membakar kalori yang dikonsumsi, agar tidak menumpuk. Pilih juga gula kompleks alami dan konsumsi lebih banyak buah-buahan, sayur-sayuran, serta biji-bijian utuh.

“Kita dianjurkan mengonsumsi buah lebih banyak, karena selain rasa manisnya, juga mengandung sekian banyak vitamin dan serat pangan. Itu membantu menjaga kesehatan kita,” kata Puspo.

Exit mobile version