Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Tren

Industri Alat Olahraga Indonesia Bisa Bersaing di Tingkat Dunia

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut industri alat olahraga Indonesia punya potensi bersaing di kancah global. (Dok: Kementerian Perindustrian)

TopCareer.id – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan bahwa Indonesia mampu untuk bersaing di industri alat olahraga dunia.

Menurut Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita, dalam lima tahun terakhir, Indonesia mendapatkan surplus perdagangan dari sumbangsih sektor industri alat olahraga.

Saat ini, Indonesia berada di peringkat ke-24 dunia dalam kontribusi ekspor alat olahraga.

“Pada tahun 2024, nilai ekspor alat olahraga kita meningkat 4,6 persen dibandingkan tahun 2023. Negara tujuan utama ekspor Indonesia meliputi Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang, dan Belanda,” kata Agus, mengutip siaran pers.

Menurut data Trademap.org, mayoritas produk alat olahraga yang diekspor Indonesia berupa sarung tangan olahraga, bola golf, joran pancing, bola tiup, serta peralatan senam/gimnastik dan atletik.

Sementara, data Euromonitor dan Ken Research menyebutkan, estimasi nilai pasar domestik produk alat olahraga buatan lokal mencapai Rp 2,3 triliun, dengan penjualan tertinggi merupakan perlengkapan sepak bola.

Baca Juga: Lakukan Reformasi, Kemenperin Rombak Aturan TKDN

Ini menunjukkan bahwa industri olahraga Indonesia memiliki potensi yang besar. “Namun masih memerlukan kerja keras untuk dapat terus meningkatkan daya saing dan posisi Indonesia di pasar global,” kata Menpenrin, ditulis Jumat (26/9/2025).

“Artinya, industri alat olahraga bukan hanya mendukung sektor ekspor, tetapi juga menjadi penopang penting penciptaan lapangan kerja di dalam negeri,” pungkasnya.

Data Industri Alat Olahraga SIINas tahun 2025 dan Direktori Industri Besar Sedang BPS tahun 2024 mencatat, jumah industri alat olahraga di Indonesia mencapai 128 unit usaha, dengan total tenaga kerja hingga 15.663 orang.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Reni Yanita mengatakan, jumlah sentra IKM alat olahraga mencapai delapan titik, yang tersebar di wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat.

“Saat ini sudah mulai berkembang ke Riau, Sumatera Utara, dan Bali,” kata Reni.

Reni menyebut salah satu upaya penguatan iklim usaha industri alat olahraga adalah dengan penerbitan regulasi dan kebijakan untuk meningkatkan nilai investasi dan ekspor, serta mengoptimalkan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).

Selain itu, Kemenperin juga melakukan pendampingan di sentra IKM, memfasilitasi mesin dan/atau peralatan, fasilitasi sertifikasi, serta promosi dan pameran.

Baca Juga: Kemenperin Dorong Industri Batik Gaet Gen Z Lewat Inovasi

Pemberlakukan TKDN, kata Reni, menjadi instrumen penting untuk memastikan bahan baku, tenaga kerja, dan nilai tambah tetap berada di dalam negeri.

Hingga saat ini, tercatat 36 pelaku industri alat olahraga dengan produk ber-TKDN, mencakup berbagai produk seperti bola futsal, bola sepak, raket, meja tenis, hingga panel panjat tebing.

Untuk sebaran daerah pelaku usaha dengan produk ber-TKDN yaitu 19 usaha di Jawa Barat, delapan di Jawa Tengah, empat di Jawa Timur, dua di DKI Jakarta, dan tiga di Banten.

Rekap data TKDN Kemenperin menunjukkan, ada 13 daftar produk olahraga dengan sertifikat TKDN dari 36 pelaku usaha industri.

Produk tersebut yaitu peralatan atletik, bet pingpong, bola basket, bola futsal, raket, net, shuttlecock, meja pingpong, bola sepak, bola voli, gimnastik, peraga pendidikan, dan catur.

“Kandungan nilai TKDN pada setiap jenis produk tersebut cukup tinggi hingga ada yang mencapai sekitar 66 persen,” kata Reni.

Leave a Reply