TopCareer.id – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebut animo masyarakat terhadap kampus vokasi industri meningkat dibanding tahun lalu.
Menurut Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita, animo pendaftar pendidikan vokasi di lingkungan Kemenperin di tahun ajaran 2025 mencapai rasio 1:18,2 atau naik 21,33 persen dibandingkan tahun 2024 yang hanya sebesar 1:15.
“Kenaikan animo pendaftar ini menunjukkan semakin tingginya kesadaran generasi muda bahwa pendidikan vokasi adalah jalan strategis untuk berkontribusi dalam pembangunan industri nasional,” kata Agus dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (8/10/2025).
Ia menegaskan, penguatan sektor pendidikan vokasi merupakan bagian penting dalam agenda pembangunan industri nasional.
Baca Juga: Upskilling Jadi Kunci Lulusan Vokasi Bersaing di Dunia Kerja
Dengan pendidikan vokasi yang terintegrasi dengan dunia usaha dan dunia industri, lulusan tak hanya siap bekerja, tapi juga mampu berinovasi dan menjadi motor penggerak industri.
“Kami terus memperkuat sinergi antara pemerintah, dunia industri, dan lembaga pendidikan agar kebutuhan tenaga kerja industri dapat terpenuhi dengan baik, sesuai tuntutan era transformasi industri,” kata Menperin.
Data Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin mencatat, total 82.655 pendaftar mengikuti seleksi penerimaan peserta didik baru di 11 Politeknik dan 2 Akademi Komunitas di bawah binaan Kemenperin.
Kenaikan animo ini terjadi secara merata di seluruh satuan pendidikan. Bahkan beberapa unit mencatat lonjakan di atas rata-rata nasional.
Baca Juga: Industri Alat Olahraga Indonesia Bisa Bersaing di Tingkat Dunia
Penerimaan mahasiswa baru dilakukan melalui program Jalur Penerimaan Vokasi Industri (JARVIS).
JARVIS terdiri dari tiga jalur yaitu JARVIS Prestasi (jalur rapor), JARVIS Bersama (tes nasional), dan JARVIS Mandiri (penerimaan langsung oleh unit pendidikan).
Menurut Kepala BPSDMI Masrokhan, meningkatnya minat masyarakat terhadap Politeknik dan Akademi Komunitas Kemenperin menjadi bukti nyata bahwa pendidikan vokasi industri semakin relevan dengan dunia usaha dan industri.
“Model pembelajaran berbasis praktik selama 12 bulan di industri menjadi daya tarik utama bagi calon mahasiswa. Mereka tidak hanya belajar teori, tetapi juga mengasah kompetensi langsung di dunia kerja,” kata Masrokhan.