TopCareerID

SMK Kemenperin Makin Diminati Gen Z

Ilustrasi SMK industri binaan Kementerian Perindustrian. (Dok: Kemenperin)

TopCareer.id – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan adanya kenaikan animo Generasi Z yang mendaftar ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di bawah binaan mereka.

Pada 2025, rasio pendaftar terhadap daya tampung mencapai 1:10,7. Angka ini menjadi rekor tertinggi sepanjang sejarah penerimaan siswa baru di lingkungan pendidikan vokasi Kemenperin.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, ini menunjukkan kepercayaan masyarakat yang semakin tinggi terhadap kualitas pendidikan vokasi industri Kemenperin.

“Pendidikan vokasi merupakan tulang punggung dalam mencetak sumber daya manusia (SDM) industri yang kompeten, siap kerja, dan berdaya saing global,” kata Menperin dalam keterangan tertulisnya, ditulis Selasa (14/10/2025).

Baca Juga: Makin Banyak Anak Muda Minat Daftar Kampus Vokasi Kemenperin

Menurutnya, kompetisi yang tumbuh di tingkat pendidikan juga akan melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul yang siap beradaptasi dengan dunia kerja, serta menjaga kelancaran rantai pasok industri.

Naiknya minat masyarakat juga dinilai sebagai indikator positif dari keberhasilan transformasi pendidikan vokasi, yang dilakukan Kemenperin.

“Kami akan terus memperkuat sinergi dengan dunia usaha dan dunia industri agar lulusan SMK binaan Kemenperin benar-benar siap pakai dan berdaya saing tinggi,” kata Agus.

Menurut Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, kenaikan animo dari tahun 2024 ke 2025 lebih dari 10 persen bagi sekolah kejuruan di lingkungan Kemenperin.

Di 2025, secara total terdapat 28.869 calon peserta didik yang mendaftar di sembilan SMK binaan Kemenperin, yang tersebar di berbagai daerah.

Baca Juga: Upskilling Jadi Kunci Lulusan Vokasi Bersaing di Dunia Kerja

Kepala BPSDMI Masrokhan menambahkan, SMK di bawah Kemenperin menerapkan sistem pendidikan ganda, sehingga siswa bisa magang di industri selama satu tahun.

“Program ini memperkuat konsep link and match antara dunia pendidikan dan kebutuhan nyata dunia industri,” kata Masrokhan.

Selain itu, ia menyebut sudah banyak sektor industri yang menggandeng SMK Kemenperin untuk membuka kelas industri, demi memastikan lulusan punya keterampilan sesuai standar dan kebutuhan dunia kerja.

“Kami ingin memastikan setiap lulusan tidak hanya memiliki kompetensi teknis, tetapi juga etos kerja dan karakter industri,” pungkas Masrokhan.

Exit mobile version