TopCareerID

Menaker: Keberhasilan Transisi Hijau Tergantung Kesiapan Tenaga Kerja

Menaker Yassierli dalam Indonesia International Sustainability Forum di Jakarta International Convention Center (JICC), Sabtu (11/10/2025). (Dok: Kemnaker)

TopCareer.id – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengatakan bahwa transisi hijau juga jadi momen untuk menciptakan pekerjaan layak, serta transformasi ketenagakerjaan nasional.

Hal ini dinyatakannya dalam Indonesia International Sustainability Forum di Jakarta International Convention Center (JICC), Sabtu (11/10/2025).

Menurut Yassierli, transisi menuju ekonomi hijau tak sekadar agenda lingkungan, tapi juga peluang besar menciptakan pekerjaan layak, memperkuat kompetensi tenaga kerja, serta membangun ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

“Transisi hijau hanya akan berhasil jika tenaga kerja kita siap beradaptasi dengan perubahan,” kata Yassierli, dikutip dari keterangan tertulis.

“Kami pastikan setiap pekerja memiliki kesempatan untuk meningkatkan keterampilannya dan berpartisipasi aktif dalam sektor ekonomi hijau,” dia menambahkan.

Baca Juga: Target Indonesia Ciptakan 1,8 Juta Lapangan Kerja Hijau di 2030

Menaker mengatakan, keberhasilan transisi hijau sangat bergantung pada kesiapan sumber daya manusia (SDM).

Maka dari itu, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) juga mempercepat pelaksanaan program peningkatan kompetensi tenaga kerja, melalui upskilling dan reskilling yang difokuskan pada pengembangan keterampilan hijau.

Yassierli mengungkapkan, demi memperkuat ekosistem pelatihan hijau, kementeriannya juga memperluas kolaborasi dengan dunia usaha, perguruan tinggi, serta organisasi internasional.

Melalui kerja sama itu, pelatihan hijau diharapkan mampi menjangkau lebih banyak daerah dan mempercepat transformasi Balai Latihan Kerja (BLK), menjadi pusat pelatihan yang adaptif terhadap kebutuhan industri masa depan.

Baca Juga: Alasan Green Skills Jadi Kunci Sukses Karier Masa Depan

Menurut Menaker, transformasi BLK merupakan langkah strategis untuk mempersiapkan tenaga kerja menghadapi perubahan struktur ekonomi.

“Melalui pelatihan hijau, kami ingin menciptakan SDM yang tangguh, kompeten, dan berdaya saing dalam pembangunan berkelanjutan,” kata Yassierli.

Dia pun menegaskan, transisi ke ekonomi hijau harus berpusat pada manusia, sehingga penting memastikan setiap pekerja terlindungi dan tidak ada yang tertinggal dalam proses perubahan ini.

Yassierli mengatakan bahwa transisi hijau bukanlah sekadar agenda lingkungan.

“Melainkan bagian dari strategi nasional untuk menciptakan pekerjaan berkualitas, memperkuat ketahanan ekonomi, dan mewujudkan masa depan Indonesia yang lebih berkelanjutan,” pungkas Menteri Yassierli.

Exit mobile version