Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

LifestyleProfesional

Pemberdayaan Perempuan Jadi DNA Bisnis Brand Kecantikan Jatim Ini

Shelma Ayu Desearsa. (dok: Lazada)

TopCareer.id – Di tengah derasnya kompetisi industri kecantikan Indonesia, sebuah brand lokal asal Jawa Timur membuktikan bahwa pemberdayaan perempuan dan strategi pemasaran yang tepat jadi salah satu DNA pertumbuhan bisnis.

Brand kecantikan bernama Sheriz itu diawali dari kegelisahan sang pendiri, Shelma Ayu Desearsa di tengah pandemi.

Mahasiswi psikologi ini terdorong untuk berwirausaha dan menyalurkan kecintaannya pada produk kecantikan. Menurut Shelma, dia ingin mendorong perempuan Indonesia untuk mencintai diri mereka apa adanya.

“Standar kecantikan di industri ini terkadang terlalu halu, sehingga membuat banyak perempuan tidak bisa mengikuti dan menjadi tidak percaya diri,” kata Shelma, mengutip keterangan tertulis, Selasa (21/10/2025).

Perempuan yang mengaku pernah dirundung karena berkulit gelap ini mengatakan, dia ingin membantu perempuan Indonesia agar merasa lebih cantik, dengan tetap menjadi dirinya sendiri.

Setelah melakukan riset produk kecantikan secara mendalam dari berbagai literatur online di rumah, ia meluncurkan produk body care pertamanya pada 1 Januari 2021.

Baca Juga: Bisnis Affiliate Jadi Peluang Baru Cari Cuan di Era Digital

Mendapatkan sambutan luar biasa, Sheriz berhasil meraup omzet Rp 200 juta hanya dalam dua bulan.

Shelma mengatakan, ia tidak ingin cuma menjual produk saja, tapi juga memberikan advokasi atas nilai-nilai kecantikan yang sesungguhnya.

Dia juga aktif membuka kesempatan bagi perempuan yang ingin berdaya secara ekonomi lewat komunitas afiliator di Sheriz. Semuanya bermuara pada upaya pemberdayaan perempuan Indonesia.

“Menjadi afiliator merupakan salah satu cara untuk tidak hanya bisa mendapatkan penghasilan, namun juga menyebarkan nilai dan semangat positif ke orang lain,” kata Shelma.

Sementara untuk memasarkan produknya, Shelma memanfaatkan platform e-commerce, serta getol mempromosikan produknya melalui media sosial.

Shelma pun melebarkan sayap pemasarannya dan memilih Lazada sebagai salah satu saluran utama untuk mengembangkan brand dan bisnisnya.

Baca Juga: Dari Bisnis Afiliasi, Hasan Bermimpi Bangun Agensi

Head of Business Growth and Operations, Lazada Indonesia, Amelia Tediarjo mengatakan bahwa mereka menyambut baik siapa pun yang ingin bergabung dalam ekosistem platformnya sebagai penjual.

Menurut Amelia, Lazada memiliki beberapa paket penawaran bagi seller baru.

Dalam penawaran bagi seller baru, Lazada membebaskan penjual dari berbagai biaya, termasuk biaya komisi selama 90 hari, biaya ongkir 30 hari, dan biaya partisipasi kampanye belanja untuk selamanya.

“Kami yakin bisa membantu penjual untuk memulai bisnis di Lazada dan meraih penjualan dalam waktu cepat,” kata Amelia.

Menurut laporan Compas Market Insight Dashboard dari Compas.co.id, kategori perawatan dan kecantikan menjadi salah satu primadona di platform e-commerce.

Kontribusi penjualan dari kategori ini mencapai 51,6 persen di 2024 dan diperkirakan masih bertumbuh 17 persen di tahun 2025,

Selain itu, dalam kampanye belanja 9.9 Lazada, tercatat penjualan produk kecantikan meningkat hingga 222 persen dibandingkan hari biasa.

Leave a Reply