TopCareer.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengungkapkan bahwa tarif Transjakarta akan naik, agar tidak menjadi beban subsidi.
Djoko Setijowarno, pengamat transportasi dan Dosen Teknik Sipil Unika Soegijapranata mengungkapkan bahwa usulan kenaikan tarif Transjakarta sebetulnya sudah dilontarkan sejak tiga tahun yang lalu.
“Karena Transjakarta itu sudah terlalu lama tidak naik, bahkan mungkin yang terlama di dunia, sejak 2004 sampai sekarang,” kata Djoko, saat dihubungi TopCareer.id, Selasa (28/10/2025).
Djoko menjelaskan, tarif Transjakarta bahkan tetap tidak naik di kala Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Upah Minimum Regional (UMR) mengalami kenaikan.
Baca Juga: Jakarta Masuk 19 Kota dengan Transportasi Umum Terbaik di Dunia
Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia Pusat itu menambahkan, tak masalah untuk menaikkan tarif, mengingat sudah ada 15 golongan yang digratiskan, termasuk lansia dan disabilitas.
“Kemudian di daerah angkutan sejenis Transjakarta tarifnya rata-rata sudah di atas Rp 4.000, rata-rata Rp 5.000, bahkan ada yang lebih dari Rp 5.000, di sisi lain UMR-nya masih lebih tinggi Jakarta,” ujarnya.
Peningkatan ini, kata Djoko, juga harus disertai dengan pelayanan yang lebih baik.
“Mestinya demikian, minimal kalau jam sibuk orang lebih mudah dapat Transjakarta, tidak usah menunggu lama-lama, bisa diatur operasionalnya,” kata Djoko.
Terkait usulan tarif Rp 5.000, Djoko menyebut angka tersebut sudah cukup ideal, meski di daerah lain sudah ada yang lebih dari itu.
“Tetap ada subsidi, jadi tidak usah khawatir,” pungkasnya.
Baca Juga: Turunkan Tarif Bukan Solusi Tunggal Pangkas Ongkos Transportasi
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengatakan, Pemprov sudah membebaskan 15 golongan untuk naik Transjakarta secara gratis.
“Tapi tentunya tidak bisa pemerintah Jakarta menyangga semua penduduk yang ada di Jakarta dan Jabodetabek,” kata Pramono di kawasan Blok M, Jakarta, Senin (27/10/2025).
Pramono pun mengungkapkan, pemerintah sudah menghitung tarif Transjakarta dan Transjabodetabek agar tidak berbeda dengan tarif transportasi di daerah penyangga.
“Sekarang ini subsidinya setiap tiket, sebenarnya sudah di atas Rp 9.000. Kan tidak mungkin ini kalau kemudian kita sangga sendirian terus menerus,” ungkap Pramono Anung.
Ia pun mengatakan akan mengumumkan tarif Transjakarta “pada saat yang tepat.” Pramono juga menegaskan, peningkatan harga ini juga akan disertai peningkatan fasilitas.
