TopCareerID

3 Tanda Perusahaan Mau PHK Pekerja

Ilustrasi PHK (ANTONI SHKRABA production/Pexels)

TopCareer.id – Pemutusan hubungan kerja (PHK) tak cuma sedang melanda Indonesia, beberapa perusahaan raksasa seperti Meta dan Amazon juga memangkas ribuan pekerjanya.

Maraknya PHK pun membuat banyak pekerja yang was-was apabila mereka akan terkena pemangkasan di kemudian hari.

Jason Walker dan Rey Ramirez, pendiri Thrive HR Consulting, banyak PHK yang terjadi belakangan juga terkait dengan penggunaan kecerdasan buatan (AI).

“Perusahaan melihat bahwa mereka bisa bekerja lebih efisien dan membutuhkan lebih sedikit staf berkat AI, jadi mereka memanfaatkan kesempatan ini untuk mengurangi jumlah karyawan,” kata Walker.

Alasan lainnya adalah jelang akhir tahun, perusahaan mulai meninjau kembali jumlah karyawan dan biaya operasional, lalu melakukan “pemangkasan umum terhadap tenaga kerja berdasarkan hal itu.”

3 Tanda Perusahaan Mau Lakukan PHK

Dilansir CNBC Make It, Kamis (6/11/2025), PHK mungkin akan terasa mendadak bagi pekerja. Namun, sejumlah pakar menyebut bahwa ada beberapa tanda perusahaan akan melakukan PHK.

Jalonni Weaver, perekrut di Dallas, Amerika Serikat mengatakan, tanda paling jelas dari PHK akan segera tiba yaitu melambatnya proses rekrutmen karyawan.

“Tanda bahaya muncul ketika perusahaan berhenti membuka lowongan baru, atau posisi yang dibuka dibiarkan kosong berbulan-bulan,” kata Weaver.

Ini bisa menandakan perusahaan tengah mengalami masalah keuangan, dan menurut Weaver, jika jumlah rekrutmen menurun, pekerjaan bagian Sumber Daya Manusia (SDM) pun ikut terancam.

Baca Juga: PHK Melanda Pekerja Profesional, Pakar Karier LinkedIn Berikan Tips Ini

Meski freeze hiring tak selalu akan ada PHK, Walker menegaskan itu jarang jadi pertanda kondisi keuangan yang sehat.

Selain itu, perhatikan jika perusahaan mulai mengurangi fasilitas dan anggaran.

Biasanya, hal-hal kecil seperti snack gratis atau sarana hiburan kantor perlahan dihilangkan. Bonus akhir tahun juga mungkin dipangkas atau bahkan tidak lagi dibagikan.

“Suasananya juga ikut berubah. Orang-orang jadi tidak seceria dulu,” kata Weaver.

Ramirez mengatakan, pertanda lain yang sering tak disadari adalah perubahan bahasa dalam pesan manajemen.

Kalimat seperti “Kita perlu bekerja lebih efisien” bisa menjadi tanda bahaya bahwa perusahaan berencana mengurangi jumlah karyawan.

Rosie Nestingen, konsultan transformasi organisasi, saat perusahaan mulai menekankan efisiensi operasional ketimbang inovasi, “itu biasanya tanda bahwa perubahan besar akan datang, dan orang-orang akan terdampak.”

“Jika di satu kuartal perusahaan fokus pada inovasi dan dampak, lalu kuartal berikutnya mulai bicara soal ‘mengetatkan ikat pinggang,’ itu bisa jadi sinyal PHK,” kata Nestingen.

Weaver mengungkapkan, pertanda lainnya adalah quiet firing, di mana perusahaan mulai mencari cara untuk membuat karyawannya keluar tanpa melakukan PHK resmi, terlepas dari kinerja mereka.

Beberapa caranya seperti jam kerja yang dipotong setengah untuk pekerja harian, hingga gaji yang dipangkas. Ini akhirnya membuat banyak karyawan yang terpaksa keluar dengan sendirinya.

Baca Juga: Amazon PHK 14 Ribu Karyawan Demi Investasi ke AI

Walker menambahkan, kebijakan wajib kembali ke kantor juga bisa dipakai untuk mengurangi jumlah karyawan, karena banyak pekerja yang memilih mencari kerja baru ketimbang kembali ke kantor, usai bertahun-tahun bekerja dari rumah.

Jika rekan kerja atau atasan mulai mengundurkan diri secara sukarela, Weaver menyarankan agar pekerja lain mempertimbangkan langkah serupa.

“Mereka mungkin tahu kondisi perusahaan sedang tidak baik, atau merasa tidak ada lagi peluang berkembang,” kata Walker.

Apa yang harus dilakukan pekerja?

Jika tanda-tanda semacam itu mulai terlihat, pakar menyarankanmu untuk tidak mengabaikannya.

Karena itu, Weaver menegaskan bahwa kamu harus selalu memperbarui CV-mu, serta mengikuti terus tren di pasar kerja seperti melihat keterampilan apa yang sekarang lagi banyak dicari.

“Tanyakan pada diri sendiri: apa yang berubah, skill apa yang sedang naik daun, dan bagaimana aku bisa mempelajarinya di posisi sekarang,” ujarnya.

Meski kamu masih nyaman di tempat kerja yang sekarang, ada baiknya kamu juga sesekali mengajukan lamaran ke tempat lain. Ini juga jadi cara untuk memastikan CV dan kemampuanmu tetap relevan.

“CV-mu harus selalu siap dan tampil maksimal. Kalau kamu mulai merasa ada tanda-tanda akan terjadi PHK, segera kirimkan lamaran ke luar,” kata Weaver.

Baca Juga: Riset di AS: 1 dari 5 Orang Pekerja Lamar 100 Pekerjaan Usai Kena PHK

Selain itu, kamu juga bisa mencoba langsung menghubungi kenalanmu atau manajer rekrutmen. Menurut Weaver, pendekatan personal sekarang jauh lebih efektif.

Dan yang paling penting, kata Weaver, jangan terlalu nyaman dengan pekerjaanmu yang sekarang.

“Tidak apa-apa mencintai pekerjaanmu, tapi jangan sampai terlalu nyaman hingga kamu tidak menyadari tanda-tanda bahaya,” katanya.

“Pada akhirnya, bisnis akan melakukan apa pun yang perlu mereka lakukan demi kepentingan mereka sendiri,” pungkas Weaver.

Exit mobile version