TopCareer.id – Bos Netflix Ted Sarandos mengatakan bahwa kecerdasan buatan (AI) tidak akan menggantikan kreativitas para seniman. Ia pun merujuk pada kesuksesan penyanyi Taylor Swift.
Hal ini disampaikan Co-CEO Netflix itu dalam earning call pertengahan Oktober 2025 lalu. Dia mengatakan, perusahaan tak khawatir bersaing untuk memperebutkan perhatian penonton di era konten buatan AI.
“Kalau musik bisa jadi acuan, musik buatan AI sudah ada sejak lama, dan jumlahnya banyak, tapi porsinya tetap kecil dibanding total jumlah pendengar,” kata Sarandos, seperti dikutip dari Business Insider, Jumat (14/11/2025).
“Artis besar seperti Taylor Swift justru makin populer. Jadi bahkan di dunia yang penuh musik AI, teknologi itu lebih berfungsi sebagai alat bagi musisi untuk mengeksplorasi arah baru dalam karya mereka,” ujarnya.
Baca Juga: CEO Nvidia Ungkap Profesi Ini Bakal Lebih Dibutuhkan di Era AI
Lebih lanjut, Sarandos mengatakan walau AI bisa mempengaruhi tontonan buatan pengguna dalam jangka pendek, teknologi ini tidak bisa menggantikan jenis karya yang ingin digarap Netflix.
“Untuk yang kami kerjakan, butuh seorang seniman hebat untuk menciptakan sesuatu yang hebat,” kata Sarandos.
“Menulis dan membuat acara dengan baik itu bakat langka, dan hanya sedikit orang yang benar-benar bisa melakukannya dengan sukses,” sambungnya.
Sebaliknya, ia menilai AI akan jadi alat bantu bagi para kreator Netflix, agar bisa bercerita dengan lebih baik, lebih cepat, dan dengan cara yang baru.
Baca Juga: Wamen Komdigi Sebut 2 Hal yang Bikin Manusia Beda dengan AI
Co-CEO Netflix lain, Greg Peters, mengatakan pendekatan Netflix terhadap AI tidak berubah selama lebih dari 15 tahun. Ke depannya, investasi AI perusahaan mungkin bakal mencakup periklanan dan produksi konten.
Dalam surat kepada para pemegang saham di hari yang sama, Netflix mengungkapkan beberapa pembuat film mereka sudah memakai AI generatif untuk “mewujudkan visi mereka.”
Salah satunya di film “Happy Gilmore 2” yang dibintangi Adam Sandler, untuk membuat karakter tampak lebih muda.
“Kami tidak khawatir AI akan menggantikan kreativitas,” ujar Sarandos. “Sebaliknya, kami sangat antusias melihat bagaimana AI bisa menciptakan alat yang justru membantu kreativitas berkembang.”
