TopCareer.id – Konsumen e-commerce saat ini tak lagi sekadar membeli barang secara daring (online), tapi juga lebih memperhatikan soal kualitas dan keaslian.
“Kalau kita lihat di ekonomi seperti ini, masyarakat Indonesia cenderung lebih hati-hati dan punya planning untuk belanja,” kata Nanang Ariswibowo, Commercial Director Lazada Indonesia.
Dalam temu media di Jakarta, Kamis (27/11/2025), Nanang mengatakan ini juga berpengaruh pada promo atau diskon yang biasanya hadir di tanggal kembar atau momen-momen tertentu.
Selain itu, konsumen juga dinilai lebih cermat dan cerdas dalam memilih produk.
Menurut Nanang, jika dulu orang-orang lebih cenderung konsumtif atau impulsif dalam berbelanja, masyarakat sekarang lebih memilih produk yang premium dan terpercaya.
Baca Juga: Saat AI Bikin Belanja Online Makin Personal
“Definisi premium di sini tidak cuma melihat mana harga yang paling murah, tapi juga melihat dari keaslian produknya, kualitasnya, lalu apakah mereka percaya pada brand atau merek yang akan dibelinya,” kata Nanang.
Ini sejalan dengan laporan Cube Asia 2025, di mana disebutkan bahwa e-commerce yang didasari autentisitas telah berkembang dari 12 persen dari total penjualan e-commerce pada 2020 menjadi 30 persen pada 2025, dengan nilai pasar sekitar USD 40 miliar.
Autentisitas di sini berarti pembelian produk bermerek melalui lingkungan mal yang terverifikasi.
Pada 2030, segmen ini diperkirakan akan mencakup 55 persen pasar ritel e-commerce Asia Tenggara, mencapai estimasi penjualan sebesar USD 150 miliar.
Baca Juga: Jangan Gampang Terjebak Diskon
“Konsumen di Indonesia kini menjadi lebih cerdas dan berorientasi pada kualitas, serta semakin memilih ekosistem mal di mana toko-toko resmi menawarkan produk yang autentik, terpercaya, dan berkualitas tinggi,” kata Carlos Barrera, CEO Lazada Indonesia.
Carlos pun menambahkan, strategi yang berpusat pada brand memungkinkan mereka untuk menjadi katalisator nilai yang sejati bagi e-commerce Indonesia, dengan mengubah kapabilitas platform menjadi manfaat nyata dan nilai tambah bagi brand maupun konsumen.
Menurut Carlos, ketika brand bertumbuh, konsumen pun bakal merasakan keuntungannya.
“Pendekatan yang kuat pada brand akan membuka akses ke harga yang lebih baik, penemuan produk yang lebih mudah, kualitas tepercaya, dan pengalaman berbelanja yang lebih relevan,” pungkasnya.
