TopCareer.id – Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta W. Kamdani menyebut bahwa saat ini, satu lowongan kerja bisa diperebutkan hingga 16 orang.
Shinta mengungkapkan, angkatan kerja baru Indonesia setiap tahunnya mencapai dua hingga empat juta. Sementara, jumlah pengangguran sebesar tujuh sampai sembilan juta setiap tahun.
Dia menyebut, data Badan Pusat Statististik (BPS) mencatat bahwa sebelum pandemi Covid-19, satu lowongan kerja bisa diperebutkan dua pencari kerja.
Baca Juga: BPS: 0,77 Persen Pengangguran karena PHK
“Sekarang satu (lowongan kerja) bisa (diperebutkan) satu sampai 16 orang,” kata Shinta dalam Indonesia Economic Outlook 2026 National Seminar di Jakarta, Senin (24/11/2025).
Shinta mengatakan, hal ini juga terlihat dari fenomena mengularnya antrean pencari kerja di banyak bursa kerja, di mana ini melebihi dari kebutuhan perekrut.
Dia melanjutkan, masalah ini juga berdampak pada tingginya tingkat pengangguran di usia muda. 67 persen dari pengangguran adalah Gen-Z yang berusia 15 sampai 29 tahun atau 4,9 juta penduduk.
Dampak dari kurangnya ketersediaan lapangan kerja formal pun juga membuat sektor informal yang terus menebal hingga mencapai hampir 60 persen.
Baca Juga: Data BPS: Pengangguran di Indonesia Capai 7,46 Juta Orang
“Kalau kita melihat tantangan ekonomi di 2026, masalah utama bukan sekadar mengurangi angka pengangguran, tapi bagaimana menciptakan lapangan kerja yang benar-benar layak,” kata Shinta.
Shinta juga mengkritik perhitungan orang bekerja di Indonesia, di mana satu jam dalam seminggu kerja sudah dianggap bekerja.
“Makanya kalau kita lihat angka pengangguran mungkin tidak terlalu tinggi, tapi masalahnya perhitungan ya satu jam satu minggu itu sudah kerja. Berarti di mana kerjanya? Ya di tempat yang lebih informal,” ujarnya.
