Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Lifestyle

Cuaca Ekstrem Intai Libur Nataru, Ini Tips Biar Tetap Aman Saat Wisata

Ilustrasi tren wisata 2024 menurut Kemenparekraf, ada bleisure, gabungan dari businsess and leisure.Ilustrasi wisata (dok. Kemenparekraf)

TopCareer.id – Momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) biasanya dimanfaatkan masyarakat Indonesia untuk wisata atau traveling. Namun, akhir tahun juga menjadi saat-saat di mana tanah air kerap dilanda cuaca ekstrem.

Novianto Edi Suharno, Dosen D4 Destinasi Pariwisata, Fakultas Vokasi (FV) Universitas Airlangga (Unair) pun menegaskan pentingnya calon wisatawan untuk mempersiapkan diri, sehingga perjalanan tetap aman dan nyaman.

Menurutnya, keselamatan haruslah jadi prioritas utama ketimbang rencana perjalanan.

“Prinsip utamanya ya kita harus mengutamakan keselamatan terlebih dahulu, bukan lagi rencana perjalanan wisatanya. Kemungkinan kita masih juga punya waktu untuk mengunjungi di lain waktu atau lain bulan,” kata Novianto.

Karena itu, calon wisatawan harus terus memantau informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), terutama untuk melihat kondisi dari tujuan wisata.

Baca Juga: BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem Jelang Nataru

Pilihlah sarana transportasi dengan pertimbangan yang matang, dengan memprioritaskan moda yang relatif aman.

Selain itu, perhatikan juga akomodasi. Novianto merekomendasikan untuk memilih tempat menginap dengan kebijakan pembatalan dan pengembalian dana yang fleksibel.

“pilih pemesanan akomodasi yang fleksibel untuk pembatalan dan refund. Jadi karena cuaca yang sulit diprediksi kita bisa pilih last minute booking saat kondisi cuaca sudah jelas,” ujarnya.

Saat memilih destinasi wisata saat Nataru, beberapa opsi dalam ruangan (indoor) seperti museum, pusat perbelanjaan, galeri seni, atau pertunjukkan dalam gedung dinilai lebih resilien.

Sementara jika memilih wisata alam, pilih kawasan konservasi yang sudah memiliki manajemen dan tata kelola yang baik. “Jadi infrastrukturnya itu jelas ada rute evakuasi dan juga punya peringatan dini untuk bencana,” kata Novianto.

Baca Juga: 6 Tips Aktivitas Seru Buat Isi Liburan Akhir Tahun

Apabila wisatawan nantinya terjebak dalam kondisi ekstrem di lokasi wisata, ada beberapa yang bisa dilakukan.

“Pahami titik evakuasi. Hentikan aktivitas jika memang tidak memungkinkan. Misal di gunung ada badai, protokol utamanya hentikan pendakian,” tegas Novianto.

Masyarakat pun kembali diingatkan untuk selalu melihat situasi dan mengutamakan keselamatan, serta tidak memaksakan kegiatan hanya dari pengalaman saja.

“Jangan kemudian memaksakan aktivitas yang outdoor berdasarkan atas pengalaman lampau karena yang namanya alam dan outdoor itu unpredictable,” kata Novianto.

“Kita harus menguatkan literasi kita dalam cuaca dan kita juga harus membangun komunikasi yang aktif terutama dengan destinasi yang akan kita kunjungi,” pungkasnya.

Leave a Reply