TopCareerID

Marak Konten AI Jelek, Merriam-Webster Jadikan ‘Slop’ Word of the Year 2025

Ilustrasi robot. Sumber foto: Techslang

Ilustrasi robot. Sumber foto: Techslang

TopCareer.id – Maraknya konten-konten kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) selama setahun ini menjadikan kamus Merriam-Webster menjadikan kata “slop” atau “sampah” sebagai Word of the Year 2025.

Kamus tersebut mendefinisikan istilah ini sebagai “konten digital berkualitas rendah yang biasanya diproduksi dalam jumlah besar melalui kecerdasan buatan.”

“Seperti lendir, lumpur, dan kotoran, slop memiliki bunyi basah dari sesuatu yang tidak ingin Anda sentuh. Slop merembes ke mana-mana,” tulis kamus tersebut.

Mereka menambahkan, di era kecemasan akibat AI, ini adalah istilah yang dirancang untuk mengkomunikasikan “nada yang kurang menakutkan, lebih mengejek” teknologi tersebut.

Baca Juga: Parasosial Jadi Word of the Year 2025

“Ini adalah kata yang sangat ilustratif,” kata presiden Merriam-Webster, Greg Barlow, kepada Associated Press, mengutip Tech Crunch, Selasa (23/12/2025).

“Ini adalah bagian dari teknologi transformatif, AI, dan ini adalah sesuatu yang dianggap menarik, menjengkelkan, dan sedikit menggelikan oleh orang-orang.”

Pakar, jurnalis, hingga komentator tahun ini menggambarkan bagaimana platform seperti Sora OpenAI dan Veo dari Google Gemini mengubah internet.

Berkat alat-alat AI pembuat konten seperti ini, sekarang ada buku, podcast, lagu, iklan, bahkan film yang sepenuhnya dibuat dengan kecerdasan butan.

Sebuah studi pada bulan Mei mengklaim bahwa hampir 75 persen dari semua konten web baru dari bulan sebelumnya melibatkan beberapa jenis AI.

Alat-alat baru ini pun menyebabkan apa yang disebut sebagai “slop economy,” di mana kelebihan konten yang dihasilkan AI dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan uang iklan.

Baca Juga: Workslop, Kala Hasil Kerja AI Malah Bikin Tambah Kerjaan

Para kritikus mengkhawatirkan tren ini akan membuat komunitas digital semakin terpolarisasi.

Menurut mereka, polarisasi terjadi dengan membagi mereka dalam kelompok yang mampu membeli konten berkualitas tinggi berbayar, dengan mereka yang hanya mampu mengonsumsi “sampah digital.”

Di sisi lain, “slop” juga telah digunakan untuk menggambarkan dampak AI pada berbagai bidang yang tidak banyak berkaitan dengan konsumsi media tradisional.

Ini termasuk laporan keamanan siber, pengarahan hukum, dan esai perguruan tinggi.

Sebelumnya, kamus Macquarie juga menjadikan “AI Slop” sebagai istilah untuk tahun ini. Sementara, Oxfod Dictionary menobatkan istilah “ragebait” dan Collins Dictionary memilih “vibe coding.”

Exit mobile version