TopCareerID

Tips Biar Dompet Tak Jebol Saat Liburan Akhir Tahun

Ilustrasi liburan akhir tahun. (Gambar dibuat menggunakan AI ChatGPT)

TopCareer.id – Belanja jadi salah satu aktivitas yang banyak dilakukan masyarakat di liburan akhir tahun. Sederet promo atau diskon kerap dimanfaatkan orang-orang untuk mendapatkan barang incarannya dengan harga miring.

Selain itu, tren media sosial juga sering membuat orang tak mau ketinggalan memiliki produk terbaru atau jalan-jalan ke tempat mahal karena Fear of Missing Out (FOMO).

Pakar dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga (Unair) pun memberikan beberapa tips agar keuanganmu tetap sehat di momen liburan akhir tahun.

Rudi Purwono, Dekan FEB Unair mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap ilusi diskon dan FOMO.

Menurutnya, perilaku boros saat liburan sering terjadi karena pengaruh faktor psikologis, bukan semata akibat rendahnya literasi keuangan.

Menurutnya, diskon sering menciptakan “ilusi berhemat” yang justru mendorong pembelian barang secara spontan tanpa manfaat yang jelas.

Baca Juga: Musim Liburan, 3 Masalah Ini Harus Kamu Antisipasi Saat Naik Pesawat

Apalagi di era digital, tekanan sosial untuk memamerkan kebahagiaan liburan di media sosial membuat keputusan konsumsi menjadi tidak rasional.

“Pengeluaran lebih didorong oleh keinginan sesaat dibandingkan pertimbangan rasional terutama berkaitan dengan kebutuhan,” kata Rudi, mengutip laman resmi Unair, Selasa (30/12/2025).

Rudi menyarankan kamu untuk melakukan budgeting dengan disiplin, sehingga dompet tak jebol usai liburan. Ia pun merekomendasikan rumus 20-30 persen.

Ini berarti, kamu bisa mengalokasikan maksimal 20-30 persen uang saku bulanan untuk kebutuhan hiburan dan leisure selama liburan.

Sementara, sisanya harus tetap diprioritaskan untuk kebutuhan rutin dan tabungan. Batasan ini menjadi “pagar psikologis” biar tidak terbuai potongan harga fantastis.

Fitur Buy Now Pay Later atau paylater saat ini sering digunakan oleh masyarakat.

Namun, Rudi mengingatkan layanan ini sebenarnya adalah utang jangka pendek, yang berisiko membebani masa depan dengan bunga atau denda tinggi.

Baca Juga: Cuaca Ekstrem Intai Libur Nataru, Ini Tips Biar Tetap Aman Saat Wisata

Fasilitas utang pun jangan digunakan hanya demi gengsi atau mengikuti tren liburan.

“Penting bagi masyarakat untuk menerapkan mindset: Jika belum memiliki pendapatan tetap, maka prinsipnya sederhana: jangan membiayai gaya hidup dengan utang,” Rudi menegaskan.

Esensi liburan adalah mengisi ulang energi, bukan sekadar bepergian jauh atau ke tempat mahal.

Rudi mengatakan, kamu tetap bisa menikmati liburan berkualitas walau anggaran terbatas. Lakukanlah hobi yang disukai, berkumpul dengan keluarga, atau melakukan kegiatan yang meningkatkan kapasitas diri.

Kesiapan finansial pun sangat penting untuk menghadapi semester baru.

“Pada akhirnya, kebebasan finansial bukan soal seberapa besar uang yang dimiliki, melainkan seberapa bijak kita menggunakannya,” pungkasnya.

Exit mobile version