TopCareer.id – Momen liburan tak cuma sekadar untuk bersenang-senang, tapi bisa dimanfaatkan sebagai waktu mendukung proses tumbuh kembang anak.
Dosen Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (Unair) Nur Ainy Fardana Nawangsari menyebut, liburan adalah bagian dari upaya menjaga keseimbangan fisik dan mental anak.
Menurutnya, anak-anak banyak menghabiskan waktu dengan rutinitas kegiatan yang menguras kemampuan kognitif, fisik, dan emosional.
Karena itu, masa libur adalah momen yang tepat untuk mengembalikan energi anak, sekaligus memberi ruang untuk mengeksplorasi pengalaman baru di luar rutinitas akademik.
Dilansir laman resmi Unair, dikutip Rabu (31/12/2025), Neny mengatakan yang sebenarnya dipulihkan saat anak memasuki masa liburan adalah pengalamannya dan kondisi mentalnya.
“Anak-anak mendapatkan pengalaman baru, lalu dari pengalaman itu mereka merasa lebih nyaman dan memiliki cara pandang yang berbeda tentang potensi dirinya dan tentang apa yang ada di sekitarnya,” ujarnya.
Baca Juga: Musim Hujan Melanda, Ini Tips Jaga Kesehatan Anak
Pengalaman baru ini pun tak harus selalu dihadirkan dengan kegiatan yang menghabiskan biaya besar.
Orang tua bisa merancang berbagai aktivitas sederhana di rumah, yang memberikan ruang bagi anak untuk keluar dari rutinitas akademik.
“Misalnya di rumah anak-anak bisa diajak membuat proyek tertentu atau kalau orang tuanya punya aktivitas usaha, anak-anak bisa terlibat di sana,” kata Neny.
Atau, anak bisa diajak melakukan aktivitas yang selama ini tidak bisa mereka lakukan karena jadwal sekolah yang padat, sehingga bisa menjadi pengalaman baru untuk mereka.
Namun, Neny menegaskan aktivitas selama masa liburan sebaiknya tidak dibingkai dalam target atau tuntutan tertentu. Tekanan semacam itu justru dapat mengurangi manfaat liburan bagi anak.
Neny menilai, masa libur harus jadi ruang bermain dan berekspresi, agar anak punya kesempatan untuk mengenali kepribadiannya serta mengeksplorasi potensi di luar rutinitas sekolah yang ketat.
Dia menambahkan, peran orang tua punya aspek penting dalam memastikan pengalaman liburan anak-anak benar-benar bermakna.
Baca Juga: Tips Biar Dompet Tak Jebol Saat Liburan Akhir Tahun
Neny mengatakan, setiap anak punya karakter dan kebutuhan yang berbeda, sehingga orang tua perlu peka dalam mendampingi dan memfasilitas aktivitas selama masa libur.
“Orang tua bisa bertanya apa yang ingin anak lakukan selama libur. Kalau memang tidak bisa bepergian, anak tetap bisa memilih aktivitas yang mereka sukai di rumah,” tambahnya.
Walau masa libur dipandang sebagai masa yang bebas bagi anak, orang tua juga harus tetap mendampingi mereka.
Waktu luang yang lebih panjang jangan sampai membuat anak terpapar aktivitas atau informasi yang berisiko terhadap perkembangan dan keselamatan mereka.
“Orang tua perlu memfasilitasi aktivitas yang menggugah kreativitas anak, memberi kebebasan anak mengeksplorasi potensi-potensi positif yang mereka miliki,” kata Neny.
“Sekaligus tetap memantau aktivitas anak selama libur dan menjaga kesehatannya. Baik fisik maupun mental,” pungkasnya.













