Topcareer.id – Maraknya teknologi Artificial Intelligence (AI) generatif di satu sisi mematikan sejumlah pekerjaan, tapi di sisi lain dengan cepat membentuk kembali pasar kerja freelance bidang teknologi dengan lowongan kerja terkait AI, termasuk para ahli AI.
Dilaporkan bahwa lowongan kerja terkait AI dari pemberi kerja dan penelusuran di kalangan pencari kerja melonjak di seluruh platform karier dan pekerja lepas, termasuk LinkedIn, Upwork, dan Fiverr.
“Tiga tahun lalu, menjadi pakar AI haru memiliki pengetahuan mendalam tentang algoritme machine learning, pembelajaran mendalam AI secara umum, dan banyak hal teknis,” kata Vlad Hu, yang bekerja melalui Fiverr pada proyek implementasi chatbot, mengutip laman CNBC.
Menurut data dari Indeed, posting pekerjaan generatif terkait AI telah meningkat di platformnya hampir 250% dari Juli 2021 hingga Juli 2023.
Menurut LinkedIn – yang dimiliki oleh Microsoft, pendukung investasi utama OpenAI – sejak model bahasa besar ini pertama kali diperkenalkan ke publik pada November 2022, pencarian anggota LinkedIn untuk istilah gen AI terus berkembang.
Sejak awal April, jumlah postingan anggota LinkedIn di AS yang menyebutkan kata kunci gen AI telah meningkat 25% dari bulan ke bulan. Pada bulan Juni, kata kunci AI seperti “ChatGPT”, “prompt engineering”, dan “prompt crafting”, ditambahkan ke profil 15 kali lebih sering dibandingkan awal tahun.
“Banyak perusahaan mencari cara untuk mengintegrasikan AI ke dalam platform bisnis mereka dan bekerja sama dengan freelance developers yang terampil,” kata juru bicara Fiverr.
Baca juga: Google Lagi Eksplorasi Alat AI Untuk Jurnalis, Klaim Bisa Bantu Bikin Berita
Permintaan akan tenaga lepas AI akan terus meningkat, menurut LinkedIn, dengan survei pada bulan Juni yang dilakukan terhadap para eksekutif menemukan bahwa 44% di AS berniat memperluas penggunaan teknologi AI pada tahun depan; 47% mengatakan mereka berharap hal ini akan meningkatkan produktivitas.
“AI telah mendorong perubahan dalam angkatan kerja,” tulis Dr. Karin Kimbrough, kepala ekonom di LinkedIn, dalam sebuah laporan baru-baru ini yang menemukan bahwa hampir separuh eksekutif mengatakan AI akan meningkatkan produktivitas.
“Pada tahun lalu, kami telah melihat para profesional di seluruh dunia mengadopsi keterampilan AI dengan sangat cepat. Hal ini terjadi bersamaan dengan semakin banyaknya perusahaan yang mencari talenta dengan pengetahuan tentang cara menggunakan teknologi AI baru secara efektif untuk meningkatkan produktivitas di organisasi mereka.”
Ada peluang bagi pekerja lepas yang ahli di bidang AI untuk memanfaatkan kurangnya keterampilan AI di kalangan profesional industri yang ada, di seluruh sektor ekonomi.
Platform pekerjaan lepas Upwork, yang baru-baru ini menandatangani kesepakatan dengan OpenAI untuk menghubungkan bisnis dengan para ahli yang akrab dengan model bahasa besarnya, mengatakan jumlah total keterampilan AI yang dipasarkan oleh para ahli mencapai lebih dari 250.