Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Friday, November 22, 2024
idtopcareer@gmail.com
Tren

Presiden Minta Integrasi Transportasi Jabodetabek, Ada Skema Tiket Terusan

Salah satu stasiun LRT Jabodebek.Salah satu stasiun LRT Jabodebek.(dok. KAI)

Topcareer.id – Presiden Joko Widodo meminta jajarannya agar mampu mengintegrasikan sistem moda transportasi di Jabodetabek. Hal itu demi mendorong masyarakat beralih dari transportasi pribadi ke transportasi publik, termasuk skema tiket terusan.

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta agar pemerintah pusat, pemerintah daerah (pemda), dan badan usaha milik negara (BUMN) bekerja sama dalam upaya mengintegrasikan moda transportasi publik di Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

“Tadi Presiden meminta kami untuk mengintegrasikan sistem moda di Jabodetabek, jadi jangan pecah-pecah ada BUMN, ada pemda, ada pusat. Jadi bagaimana sistem angkutan terintegrasi ini dibuat dalam satu organisasi,” kata Presiden dalam rapat terbatas, dikutip Jumat (29/9/2023).

Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves), Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan arahan Presiden Jokowi memerintahkan jajarannya untuk menyelesaikan organisasi tersebut dalam waktu satu bulan.

Baca juga: Presiden Minta Integrasi Transportasi Jabodetabek, Ada Skema Karcis Terusan

Luhut menambahkan, dalam pengintegrasian tersebut, juga akan diatur mengenai pembelian tiket terusan atau tiket bulanan untuk pembayaran moda transportasi.

“Nanti (diatur) bagaimana orang bisa beli karcis terusan, nanti karcis bulanan untuk satu angkutan. Misalnya dari Bogor, kemudian naik LRT, terus nanti mungkin yang campur dengan bus Transjakarta dan seterusnya. Atau dari Bandung naik speed train ke Jakarta, langsung LRT, langsung nanti busway,” jelas Luhut.

Selain itu, Presiden juga meminta jajaran untuk merumuskan skema subsidi untuk berbagai moda transportasi tersebut. Kebijakan tersebut, kata Luhut, bertujuan untuk mendorong masyarakat untuk beralih dari transportasi pribadi ke transportasi publik massal.

“Intinya, kita akan mengurangi penggunaan kendaraan-kendaraan pribadi dengan mendorong perbaikan kendaraan-kendaraan publik yang dibuat nyaman, dengan tentu ongkos yang sangat memadai,” tandasnya.

Leave a Reply