Topcareer.id – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) meyebut setidaknya ada empat tren 2024 untuk sektor ekonomi kreatif. Keempatnya, yakni audio visual, mobile game, musik, dan kolaborasi.
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf), Angela Tanoesoedibjo mengatakan dalam keterangan tertulis bahwa tren-tren ini berkaitan erat dengan generasi muda yang akrab dengan teknologi.
Audio Visual
“Untuk tren dari ekonomi kreatif adalah audio visual, yang kita tahu bagaimana generasi muda ini dekat sekali dengan konten creating, ini akan semakin menguat karena banyaknya platform yang bisa diakses oleh generasi muda,” kata Wamenparekraf Angela dalam siaran pers, dikutip Kamis (28/12/2023).
Mobile Game
Wamenparekraf Angela juga menilai bahwa pada tahun 2024 ada transformasi mobile game dari hiburan menjadi profesi.
Saat ini, kata dia, pemerintah pun sedang menyusun Peraturan Presiden (Perpres) yang ditargetkan akan selesai akhir tahun 2023. Perpres ini merupakan bukti keberpihakan pemerintah terhadap pengembangan industri game di Tanah Air.
“Kita melihat bahwa sekitar 25 triliun market game di Indonesia, tetapi lebih dari 99 persen adalah game asing, kita di sini terus melakukan agar bagaimana game-game Indonesia yang bisa dimainkan oleh pemain game lokal kita, juga semakin mendunia.
Jadi, kata dia, ekosistem tersebut sedang dibangun. Jadi, bukan hanya dari pemainnya saja tetapi infrastrukturnya juga dibangun agar industri game ini bisa menjadi esport tourism.
“Baru-baru ini saya bertemu dengan developer game, kami ingin berkolaborasi untuk menguatkan ekosistem game dan juga infrastrukturnya. Jadi game ini bisa jadi esport tourism,” ujarnya.
Baca juga: 4 Tren Pariwisata 2024 Menurut Kemenparekraf
“Maka, akan banyak wisatawan pemain pemain game ini yang datang ke Indonesia untuk bisa menikmati Indonesia, dan mereka pasti follower-nya banyak dengan engagement yang tinggi, jadi ini kita bisa manfaatkan untuk mempromosikan Indonesia,” tambah Angela.
Musik
Begitu juga dengan tren musik yang akan terus berkembang di tahun 2024, karena adanya platform baru para pemusik untuk berkreasi. Oleh karena itu, Kemenparekraf/Baparekraf pun akan terus mendorong agar para musisi dapat memproteksi IP mereka.
Kolaborasi
Dan yang terakhir, adalah kolaborasi menuju kemajuan. Kolaborasi terus dilakukan antar subsektor untuk menghasilkan nilai tambah produk ekonomi kreatif, misalnya subsektor film dengan kuliner, atau fesyen dengan film.
Wamenparekraf menyampaikan Kemenparekraf/Baparekraf telah menyusun strategi pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dengan prinsip produktif, inklusif, dan berkelanjutan.
“Tiga prinsip ini yang akan diturunkan dalam berbagai rencana Program Kerja Tahun 2024,” kata Wamenparekraf.