TopCareer.id – Virgina Hislop, seorang wanita berusia 105 tahun asal California, Amerika Serikat, baru-baru ini lulus S2 bidang pendidikan dari Stanford University Graduate School of Education (GSE).
Hislop masuk GSE di 1936, ketika masih bernama Stanford University School of Education. Rencananya adalah untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan yang berhasil ia capai di 1940, memperoleh gelar master atau S2, jadi dia bisa segera mengajar setelahnya.
Saat itu, dia ingin mengikuti jejak neneknya yang mengajar di Kansas sebelum Perang Saudara, serta bibinya Nora yang merupakan kepala sekolah di West Los Angeles.
Namun, setelah menyelesaikan tugas kuliahnya dan sebelum menyerahkan tesis terakhirnya, kekasihnya George Hislop, seorang siswa GSE di Reserve Officers’ Training Corps (ROTC), dipanggil untuk bertugas selama Perang Dunia II. Pasangan itu pun segera menikah dan Hislop meninggalkan kampus sebelum lulus.
“Saya pikir itu adalah salah satu hal yang bisa saya ambil jika saya membutuhkannya dan saya selalu menikmati belajar, jadi itu tidak terlalu menjadi perhatian saya — dan menikah adalah hal yang penting,” kata wanita yang lahir di Palo Alto itu.
Baca Juga: Kisah Azie Taylor Morton, Orang Kulit Hitam Yang Tanda Tangannya Tercantum Di Mata Uang Dolar AS
Mengutip Today, Hislop lalu melanjutkan kariernya di politik negara bagian Washington, lalu sebagai dewan di sekolah lokal tempat putrinya Anne, menyarankan agar ia membawa ilmu ekonomi ketimbang bahasa Inggris tingkat lanjut.
Dia kemudian menjadi ketua Dewan Direksi Sekolah Yakima, menjadi anggota pendiri dewan direksi Yakima Community College, dan membantu mendirikan Heritage University di Toppenish, Washington, di mana dia menjabat sebagai dewan selama 20 tahun.
Saat meninggalkan Stanford di 1940, Hislop rupanya masih punya semua kredit yang dia butuhkan untuk lulus S2. Yang belum ia rampungkan hanya menyelesaikan tesis masternya. Namun sejak itu, persyaratan tesisnya dibatalkan oleh universitas, yang berarti Hislop telah mendapatkan semua kredit yang dibutuhkannya untuk memperoleh gelar master.
16 Juni lalu, 83 tahun usai meninggalkan kampus, Hislop akhirnya kembali ke Stanford untuk menyelesaikan apa yang dia mulai dan menerima gelar master seni di bidang pendidikan, menjadikannya satu-satunya anggota angkatan 1940.
“Hari ini kami dengan bangga menganugerahkan gelar master seni di bidang pendidikan kepada lulusan kami yang berusia 105 tahun,” kata Dekan GSE Daniel Schwartz dalam pidatonya, seperti dikutip dari laman resmi kampus, Senin (1/7/2024).
“Saya sudah menunggu lama untuk ini,” kata Hislop dalam pernyataan dari Stanford.
Saat ini, Hislop menghabiskan sebagian besar waktunya melakukan pelayanan komunitas, membaca, bersosialisasi, dan bekerja di kebunnya. Rutinitas itulah yang menurutnya membuatnya tetap “tajam” sampai lulus S2 dari Stanford Univesity.