TopCareer.id – Perusahaan pesawat terbang Boeing mengumumkan pemangkasan terhadap belasan ribu karyawan mereka. Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK Boeing ini akan berdampak pada 10 persen atau sekitar 17 ribu pekerja.
“Bisnis kita sedang dalam posisi sulit, dan sulit untuk melebih-lebihkan tantangan yang kita hadapi bersama,” kata Presiden dan CEO Kelly Ortberg dalam pernyataannya.
Ia mengatakan, perubahan struktural dilakukan demi memastikan perusahaan tetap kompetitif dan memberikan hasil bagi pelanggan dalam jangka panjang.
Baca Juga: Singapura Mau Beri Bantuan Korban PHK hingga Rp 70 Juta
“Selama beberapa bulan mendatang, kami berencana untuk mengurangi jumlah total tenaga kerja kami sekitar 10 persen,” ujar Ortberg, dikutip Selasa (15/10/2024).
Dia menambahkan, PHK Boeing ini akan berdampak ke sejumlah posisi termasuk para eksekutif, manajer, dan karyawan.
Ortberg juga mengatakan perusahaan menunda program pengembangan pesawat 777X. Mereka juga sudah memberi tahu pelanggan bahwa pengiriman pertama diperkirakan baru dilakukan tahun 2026.
Baca Juga: Produsen Cat Dulux Siap PHK 2.000 Karyawan di Seluruh Dunia
Selain itu, Boeing juga akan menghentikan produksi pesawat 767, setelah mengirimkan sisa pesawat yang sudah dipesan oleh pelanggan.
Mengutip CBS News, PHK dan pergeseran produksi terjadi saat terjadi perselisihan antara buruh dan Boeing, dengan 33 ribu masinis mogok kerja pada September, setelah gagal mencapai kesepakatan kontrak.
Keuangan dan reputasi perusahaan juga terpukul karena masalah manufaktur dan berbagai penyelidikan federal, menyusul ledakan panel di udara pada Januari 2024.