Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Thursday, November 21, 2024
idtopcareer@gmail.com
Tren

BPS: Pengeluaran per Kapita Warga RI Capai Rp 12,34 Juta per Tahun

Ilustrasi perusahaan diminta tidak mencicil THR pekerja - ilustrasi uang receh.Ilustrasi uang/ BPS menyebut pengeluaran riil masyarakat Indonesia di 2024 mencapai Rp 12,34 juta. (Dimas/Topcareer.id)

TopCareer.id – Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut pengeluaran per kapita masyarakat Indonesia di 2024 mencapai Rp 12,34 juta per tahun.

Hal ini dinyatakan oleh Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi persnya pada Jumat (15/11/2024).

“Pengeluaran riil per kapita per tahun yang disesuaikan adalah Rp 12.341.000, artinya rata-rata pengeluaran riil penduduk Indonesia tahun 2024 adalah sebesar Rp 12,34 juta per tahun per orang,” kata Amalia.

Lebih lanjut, menurut data BPS dicatat, angka di atas meningkat Rp 442 ribu atau tumbuh 3,71 persen dibandingkan tahun 2023.

Baca Juga: BPS: Pengeluaran Kelas Menengah Buat Hiburan Meningkat

“Pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan selama periode 2020-2023 yang hanya sebesar 2,61 persen,” kata Amalia, seperti dikutip dari siaran konferensi pers di YouTube BPS Statistics.

Amalia menambahkan, kenaikan ini terjadi karena berbagai hal. Salah satunya adalah peningkatan pola konsumsi, pendapatan, dan faktor-faktor lain.

“Kenaikan ini tentunya banyak hal. Karena memang peningkatan pola konsumsi, peningkatan pendapatan, dan faktor lain,” kata Amalia.

Ia menambahkan, jika melihat pertumbuhan konsumsi rumah tangga (PKRT) dalam Produk Domestik Bruto (PDB) angkanya menunjukkan pertumbuhan sekitar 4,92 persen.

“Artinya kalau kita lihat pertumbuhannya masih positif sebesar 4,92 persen, menunjukkan adanya peningkatan dari konsumsi masyarakat secara riil,” ujarnya.

Baca Juga: BPS Ungkap 3 Lapangan Usaha yang Paling Serap Tenaga Kerja

Menurutnya, ini sejalan dengan kenaikan pengeluaran riil per kapita yang disesuaikan dan diukur BPS dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

“Jadi trennya masih selaras antara yang kita hitung dalam IPM maupun untuk pengeluaran konsumsi rumah tangga yang kita ukur dalam PDB riil,” ucap Amalia.

Meski begitu, dia menegaskan BPS tidak mengkaji pengeluaran masyarakat untuk underground economy, seperti judi online.

Leave a Reply