TopCareer.id – Bencana pohon tumbang harus jadi salah satu yang diwaspadai saat cuaca ekstrem melanda sejumlah wilayah di Indonesia belakangan ini.
Tak hanya mengancam keselamatan, pohon tumbang bisa mengakibatkan kerugian material akibat kerusakan yang terjadi.
Menurut Pakar Manajemen dan Mitigasi Bencana, Universitas Airlangga (Unair), Hijrah Saputra, perlu antisipasi untuk meminimalkan bencana pohon tumbang.
“Pemerintah daerah perlu melakukan inspeksi dan pemangkasan secara berkala untuk mengurangi beban pada cabang dan dahan pohon yang berpotensi tumbang,” ujarnya melalui keterangan tertulis, dikutip Rabu (18/12/2024).
Ia menegaskan, pemerintah perlu melakukan perawatan dan pemeriksaan rutin agar tidak membahayakan masyarakat.
Menurutnya, pemerintah harus memilih pohon yang memiliki struktur akar kuat dan mampu bertahan menghadapi angin kencang di kawasan perkotaan.
Baca Juga: BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem Sebelum Liburan Nataru
Selain itu, pemerintah daerah perlu merancang sistem drainase dengan baik untuk mencegah genangan air yang dapat melemahkan akar pohon.
Sementara, masyarakat perlu mengenali tanda-tanda dari pohon yang berpotensi tumbang. Dia menjelaskan, ada beberapa faktor pemicu pohon tumbang seperti kondisi tanah di sekitarnya yang terlalu basah akibat hujan deras.
Tanah yang tergenang dapat melemahkan cengkeraman akar, terutama pada pohon yang sudah tua atau akar yang rusak. Akar yang busuk atau batang yang keropos akibat serangan hama juga berpotensi menjadi pemicu pohon tumbang.
“Cara mengenalinya cukup sederhana. Perhatikan tanda-tanda seperti pohon yang miring, akar terangkat, atau batang retak. Pohon dengan daun menguning atau mati di luar musim juga perlu kita curigai,” kata Hijrah.
“Masyarakat bisa lebih peka dengan tanda-tanda ini, sehingga dapat melaporkannya ke dinas terkait untuk penanganan lebih lanjut,” imbuhnya.
Lebih lanjut, langkah awal mitigasi untuk mengantisipasi masalah ini adalah dengan inventarisasi pohon di ruang publik.
Menurut Hijrah, inventarisasi bertujuan untuk mengetahui kondisi setiap pohon, termasuk jenis, usia, dan kesehatannya. Setelah itu, diperlukan pemangkasan strategis guna mengurangi cabang atau dahan yang terlalu lebat.
Baca Juga: Cuaca Ekstrem, Puan Minta Pemerintah Perkuat Sistem Peringatan Dini
Ia menambahkan, sistem perakaran perlu dijaga agar tetap sehat, dengan memastikan tanah di sekitar pohon tidak tergenang.
“Dalam hal ini, teknologi dapat sangat membantu. Di antaranya, drone dapat memantau kondisi pohon dari udara, sensor dapat membantu untuk mendeteksi kelembapan tanah dan kestabilan pohon secara real-time,” kata Hijrah.
“Teknologi GIS juga berguna untuk memetakan area berisiko tinggi, sehingga prioritas tindakan dapat lebih jelas,” ia menambahkan.
Hijrah pun menegaskan bahwa mengantisipasi bencana pohon tumbang menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah dan seluruh masyarakat.