Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Info Lowongan KerjaTren

Viral Loker Admin Judol, Kemnaker Minta Hati-Hati Cari Lowongan Kerja

Ilustrasi Kominfo buka website aduannomor.id demi minimalisasi penipuan online - ilustrasi scamIlustrasi penipuan berkedok lowongan kerja yang mengambil data pelamar. (Pexels)

TopCareer.id – Di media sosial X sempat ramai unggahan warganet yang nyaris tertipu lowongan kerja (loker) admin judi online atau admin judol di salah satu platform job portal populer.

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) pun mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dan selektif mencari informasi lowongan kerja, terutama yang ada di platform digital.

Kepala Biro Humas Kemnaker Sunardi Manampiar Sinaga mengatakan, masifnya penggunaan platform digital untuk mencari dan menawarkan pekerjaan, membuka celah bagi oknum tidak bertanggung jawab untuk melakukan penipuan.

“Kami meminta masyarakat untuk melakukan pengecekan ulang terhadap informasi lowongan pekerjaan, baik dengan memverifikasi melalui website resmi perusahaan, media sosial resmi, maupun menghubungi langsung perusahaan terkait,” kata Sunardi.

Baca Juga: Kemnaker Minta Job Portal Lebih Waspada Lowongan Kerja Abal-Abal

Sunardi mengatakan, penting untuk memastikan kredibilitas perusahaan yang menawarkan pekerjaan. Salah satunya adalah proses rekrutmen tidak memungut biaya apapun dari pelamar.

“Jika ada pungutan biaya dalam proses rekrutmen, hampir pasti itu adalah modus penipuan,” kata Sunardi, dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (16/1/2025).

Pelamar juga harus melihat kredibilitas perusahaan, termasuk jenis usaha yang dijalankan tidak bertentangan dengan hukum, salah satunya yang sempat ramai yaitu menjadi admin judol.

“Ini agar kita tidak terjebak dengan pekerjaan yang bertentangan dengan hukum seperti praktik judi berbasis daring,” kata Sunardi.

Baca Juga: Jobstreet Hapus Lowongan Admin Judi Online yang Viral di X

Menurut, Kemnaker, berikut ini beberapa ciri-ciri yang umum ditemukan dalam lowongan kerja palsu:

  1. Tawaran gaji yang tidak masuk akal tinggi untuk posisi yang tidak spesifik
  2. Penggunaan alamat email tidak resmi, seperti yang menggunakan domain umum (contoh: @gmail.com)
  3. Tidak ada informasi jelas terkait alamat perusahaan, tanggung jawab pekerjaan, atau syarat-syarat yang logis
  4. Permintaan transfer uang untuk biaya administrasi, pelatihan, atau seragam kerja
  5. Proses perekrutan dilakukan secara tidak transparan, seperti wawancara instan via chat tanpa konfirmasi formal

Leave a Reply