Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Tren

Tarif Transjakarta Bakal Naik, Pengguna Tagih Peningkatan Layanan

Ilustrasi bus Transjakarta. (Dok. Transjakarta)

TopCareer.id – Rencana kenaikan tarif Transjakarta kembali bergulir. Beratnya subsidi yang harus ditanggung Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta jadi alasannya.

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengatakan, Pemprov sudah membebaskan 15 golongan untuk naik Transjakarta secara gratis.

“Tapi tentunya tidak bisa pemerintah Jakarta menyangga semua penduduk yang ada di Jakarta dan Jabodetabek,” kata Pramono di kawasan Blok M, Jakarta, Senin (27/10/2025).

Pramono pun mengungkapkan, pemerintah sudah menghitung tarif Transjakarta dan Transjabodetabek agar tidak berbeda dengan tarif transportasi di daerah penyangga.

Baca Juga: Halte Transjakarta Senen Sentral Resmi Ganti Nama Jadi Halte Jaga Jakarta

“Sekarang ini subsidinya setiap tiket, sebenarnya sudah di atas Rp 9.000. Kan tidak mungkin ini kalau kemudian kita sangga sendirian terus menerus,” ungkap Pramono Anung.

Ia pun mengatakan akan mengumumkan tarif Transjakarta “pada saat yang tepat.” Pramono juga menegaskan, peningkatan harga ini juga akan disertai peningkatan fasilitas.

Rencana kenaikan tarif Transjakarta sendiri kerap jadi perbincangan, mengingat transportasi bus ini setiap hari menjadi sarana angkutan bagi masyarakat Jabodetabek, khususnya para pekerja.

Adapun, opsi tarif yang banyak diusulkan adalah sebesar Rp 5.000.

Baca Juga: Beli Tiket Transjakarta Kini Bisa Pakai GoPay

Christ, seorang warga pengguna Transjakarta, mengaku bahwa tarif Rp 5.000 memang akan terasa agak lebih berat, apalagi jika harus menggunakannya pulang-pergi.

Meski begitu, Christ menegaskan bahwa peningkatan tarif juga harus disertai sarana prasarana yang lebih baik. Ia mengakui, terkadang dirinya masih merasa kurang nyaman karena berdesakan.

“Desak-desakan, kadang AC-nya tidak dingin, rutenya pusing, kena macet, itu masih belum optimal,” ujarnya.

Sementara, Nia mengatakan dirinya kurang setuju dengan wacana tersebut. Senada dengan Christ, jika memang tarif naik, harus dibarengi dengan peningkatan pendapatan dan pelayanan.

“(Yang harus naik) gajinya, UMR-nya harus naik juga. Selain itu, transportasinya juga harus lebih bagus, harus lebih diperhatikan, ada timbal baliknya,” kata Nia.

Leave a Reply