Topcareer.id – Mengembangkan bisnis usaha retail sangat diperlukan bantuan dari Visual Merchandising. Selain membantu mendesain store, VM juga memberi value pada produk yang ditampilkan.
Namun mengerjakan proyek VM bukan tanpa kendala. Umumnya kendala yang terjadi mengenai budget dari pengusaha retail. Banyak dari mereka menginginkan budget rendah dengan hasil optimal. Ini kondisi yang sulit.
“Semua pengusaha memikirkan berapa yang harus dikeluarkan dan berapa yang bisa kembali,” kata Vany Setia, Head Of VMID pada talkshow yang digelar di JFW 2019 di Senayan City Jakarta Selatan pada 25 Oktober 2019.
Baca juga: Talkhow JFW 2019: Pentingnya Visual Merchandising pada Bisnis Retail
Meyakinkan pola pikir pengusaha terhadap Visiual merchandising dan desain juga merupakan kesulitan tersendiri. “Retail itu sangat spesifik untuk desainnya, karena kalo kita tidak memperhatikan identitas brand, desain itu bisa menjadi gagal total. Retail desain itu sangat penting agar identitas brand itu benar-benar bisa tampil. Intinya bukan function follows design, tapi harusnya design follows function,” ujar Yudita, Desain & Project head VMID.
Kesulitan lain yang juga sering terjadi selain masalah budget yaitu perihal space atau ruang. Menghadapi hal ini Vany dan Yudita dalam VMID memiliki solusi tersndiri. “Untuk sebuah retail desain timnya dibagi 3 tim. Tim untuk 500 meter persegi, di bawah 500 meter persegi dan store dengan spesifik desain. Ini memudahkan kita untuk bisa memilah tim agar lebih jelas dan tidak serabutan,” jelas Yudita.
Baca juga: Pentingkah Tema dalam Visual Merchandising?
“Dalam bekerja terbagi dua hal, yang pertama in general dan yang kedua detail, agency yang bekerja seperti ini akan memudahkan klien untuk mengetahui progressnya,” kata Vany.
“Brand yang tidak berhasil clue nya akan ditandai dengan budget keluar lebih banyak, karena sejak awal hanya memilih harga ekonomis tanpa memikirkan bagaimana kualitas kedepannya.” kata Vany. *
Editor: Ade Irwansyah