Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Friday, November 22, 2024
idtopcareer@gmail.com
Lifestyle

(Review Film) 21 Alasan Kenapa Kamu Perlu Nonton 21 Bridges

Chadwick Boseman di 21 Bridges. (dok. WS Films)

Topcareer.id – Di laman Rottentomatoes, sampai Jumat (29/11/2019), film 21 Bridges dapat skor 50 persen. Artinya, pengamat film di luar sana terbelah sama rata antara yang suka filmnya dan membencinya. Well, saya termasuk yang menikmati saat nonton film ini. Jadi, saya masuk golongan yang suka filmnya.

21 Bridges sendiri diambil dari jumlah jembatan yang menghubungkan pusat kota New York, yakni pulau Manhattan dengan bagian wilayah lain kota itu. Buat pengetahuan kamu, kota New York terdiri atas lima wilayah setingkat kecamatan yakni Manhattan, Brooklyn, Queens, Bronx, dan Staten Island.

Pada suatu malam, saat delapan polisi New York terbunuh, Detektif Andre Davis (Chadwick Boseman) memutuskan menutup 21 jembatan, 3 jalur sungai, serta kereta api dari dan ke Manhattan demi menangkap pelaku pembunuhan. Ia hanya punya waktu sampai jam 6 pagi esok harinya untuk menangkap tersangka.

Baca juga: Review The Good Liar, Bukan Cerita Kakek-Nenek Jatuh Cinta Lagi

Namun, film ini tak sekadar kejar-kejaran polisi memburu pembunuh. Kisahnya lebih dari itu. Berikut 21 alasan kenapa kamu tetap perlu nonton 21 Bridges walaupun di luar sana kritikus film terbelah 50-50.

1.Film ini dibintangi Chadwick Boseman. Buat penggemar film Marvel namanya tentu tak asing. Dialah pemeran Black Panther di jagat sinema Marvel (MCU). Film ini memang menjual namanya. Ia seperti diberi panggung untuk menonjolkan akting kharismatiknya. Namun Boseman tak sendirian.

2. Film ini punya J.K. Simmons yang angkat nama lewat Whiplash, serta Taylor Kitsch yang main film John Carter, Battleship dan Lone Survivor. Simmons berperan sebagai kepala polisi yang anak buahnya terbunuh di malam nahas itu. Sedang Kitsch berperan jadi satu dari dua pembunuh polisi yang diburu Boseman. Ada pula Sienna Miller yang berperan sebagai polisi divisi narkoba yang ditugaskan membantu Boseman.

Adegan film 21 Bridges. (dok. WS Films)

3. Kritik utama buat film ini antara lain, dengan deretan bintang di atas seharusnya yang disuguhkan film ini lebih dari yang kita tonton. Kritikus di sana, yang tidak suka filmnya, menyayangkan filmnya hanya sampai pada tahap biasa-biasa saja. Cerita polisi memburu penjahat dengan bumbu polisi korup buat mereka sudah klise. Hm, apa iya? Buat saya sih, tema ini tak pernah basi.

4. Kalau kamu suka film-film bertema polisi seperti Assault on Precinct 13, Brooklyn Finest, Street Kings, Training Day atau End of Watch, maka ini film yang cocok buat kamu.

5. 21 Bridges menawarkan ketegangan dari awal sampai akhir. Adegan baku tembaknya brutal, mendekati kenyataan. Begitu juga adegan kejar-kejarannya. Karena filmnya diceritakan berlangsung selama beberapa jam dari mulai aksi pembunuhan hingga penjahat sebenarnya tergulung, penonton seperti sedang digedor jantungnya setiap saat.

6. Di atas dibilang, ini bukan film kejar-kejaran biasa. Kisahnya diawali di tengah malam dua orang yang hendak mencuri di sebuah restoran yang ditengarai menyimpan narkoba. Ternyata narkoba di restoran itu banyak sekali. Di malam itu pula, beberapa polisi menyambangi restoran. Baku tembak tak terhindarkan. Polisi berguguran dan tewas. Yang hendak dicari jawab adalah, kenapa bisa ada narkoba begitu banyak di tempat itu? Untuk apa pula polisi dengan santai datang ke sana?

7. Pada titik itu, misi Detektif Davis (Boseman) bukan semata mengejar pelaku, namun juga mengungkap apa yang sebenarnya terjadi. Di lain pihak, sejumlah polisi juga berkepentingan agar perilaku korup mereka tak terbongkar. Buat polisi-polisi korup ini lebih baik bila dua tersangka mati daripada akan bernyanyi di pengadilan. Bagaimana akhirnya?

8. Di jagat MCU, perjalan Boseman sebagai Black Panther masih panjang. Ini semacam rehat baginya dari peran itu. Bila ia makin sering mengambil tema film macam begini, ia akan menapaki jalan sebagai the next Denzel Washington. Itu sebabnya, 21 Bridges berpotensi jadi cult film di masa mendatang, yakni film yang ketika rilis kurang dapat perhatian, namun kian lama kian dihargai oleh generasi mendatang.

9. Menjadi saksi hidup dari satu calon cult film masa depan adalah sebuah kesempatan yang sebaiknya tak dilewatkan.

10-21. Silakan kamu isi sendiri alasan lainnya setelah nonton 21 Bridges, ya. *

Editor: Feby Ferdian

the authorAde Irwansyah

Leave a Reply