Topcareer.id – Salah langkah dalam menjawab pertanyaan interview bisa menyebabkanmu gagal menuju pintu peluang selanjutnya. Ketika ditanya “Kenapa kami harus merekrutmu?” Kira-kira apa jawaban terbaiknya?
Amanda Augustine, seorang pakar karier untuk TopResume memberikan bocoran, jawaban terbaik seperti apa yang tepat untuk pertanyaan tersebut, beserta contoh-contoh yang semestinya.
“Respons paling mengesankan yang pernah saya dengar adalah tanggapan yang paling bijaksana,” kata Augustine dalam laman The Ladders.
Tanggapan terbaik
Aspek penting dari menjawab pertanyaan ini adalah masuk ke spesifik dan memberikan narasi yang berisi banyak detail. Berikut adalah beberapa poin penting ketika menjawab pertanyaan ini:
– Apa yang bisa kamu bawa ke peran ini yang tidak bisa dilakukan kandidat lain?
– Bagaimana pekerjaan tertentu dalam pengalaman masa lalumu berhubungan dengan sesuatu yang mereka pelajari tentang posisi ini melalui percakapan sebelumnya?
– Bagaimana peran ini cocok dengan gambaran yang lebih besar di perusahaan?
– Pengalaman apa yang kamu cantumkan di resume agar diketahui lebih dalam oleh perekrut?
Baca juga: Kata-kata yang Perlu Dihindari Saat Wawancara Kerja
Augustine mencatat bahwa jawaban untuk pertanyaan ini dapat menyoroti sesuatu yang tidak selalu sesuai dengan resume, tetapi memiliki kesempatan untuk menempatkanmu lebih baik daripada kandidat lain.
“Mungkin fakta bahwa kamu berbicara beberapa bahasa, meskipun itu tidak ada dalam deskripsi pekerjaan. Atau mungkin ada hubungannya dengan waktu kamu belajar di luar negeri dan apa yang kamu pelajari selama pengalaman itu atau sesuatu yang tidak akan muncul di resume.”
Contoh 1:
“Saya percaya saya kandidat terbaik untuk peran ini karena beberapa alasan. Sesuatu yang hebat bahwa pengalaman profesional saya adalah fondasi solid untuk posisi itu, tapi saya pikir sebenarnya pengalaman saya menghabiskan waktu di luar negeri akan membantu saya unggul di luar perkiraan.
Baca juga: Jangan Ajukan Pertanyaan Ini saat Wawancara Kerja!
Ketika saya berada di Eropa, saya harus keluar dari zona nyaman saya dan menjangkau orang lain yang mungkin belum memiliki banyak pengalaman bekerja dengan orang Amerika sebelumnya. Sebagai hasilnya, saya menjadi sangat nyaman bekerja lintas tim di perusahaan. Saya juga belajar bagaimana mengukur gaya kerja orang lain dan berkolaborasi dengan mereka dengan cara efeltif untuk kami berdua.”
Contoh 2:
“Saya senang Bapak/Ibu menanyakan hal ini. Saya percaya bahwa saya tepat untuk posisi dan perusahaan ini karena saya sebenarnya adalah target audiens yang kita kejar dengan produk ini. Saya senang memiliki keterampilan konkret untuk mempersiapkan diri untuk peran ini. Apalagi ini adalah produk yang saya, dan semua orang di sekitar saya, gunakan secara rutin. Menurut saya, perspektif seperti itu sangat berharga bagi tim.” *
Editor: Ade Irwansyah