Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Thursday, March 28, 2024
redaksi@topcareer.id
Profesional

Kata-kata yang Perlu Dihindari Saat Wawancara Kerja

Ilustrasi tips wawancara kerja - perekrut.Ilustrasi tips wawancara kerja - perekrut. (Dok. iStock)

Topcareer.id – Untuk meraih simpati dari pewawancara saat interview kerja, memang ada banyak faktor yang harus diperhatikan. Mulai dari pakaian, etika, hingga cara berkomunikasi. Namun ada satu elemen penting yang tak boleh terlewatkan: pastikan kamu menggunakan kata-kata yang baik dan benar saat wawancara. Salah sedikit, bisa hilang kesempatan kerjamu.

Meski kamu pintar, jangan sampai gunakan kata-kata berikut ini dalam konteks yang salah dan kadang-kadang merusak wawancara itu sendiri. Beriku daftar kata-kata yang baiknya dihindari saat wawancara kerja, seperti dalam laman The Ladders.

“Saya tidak tahu …”

“Ketika ditanya mengapa kamu ingin bekerja untuk perusahaan tersebut, jangan pernah mengatakan kamu tidak tahu,” kata Stacy Caprio, Pendiri Growth Marketing.

Ia mengatakan, kamu harus selalu memiliki setidaknya satu fakta menyenangkan, komentar budaya atau komentar spesifik apapun soal perusahaan yang kamu lamar sehingga bisa sebagai alasan kamu ingin bekerja di sana.

“Pikirkan tentang hal ini, pewawancara tidak hanya ingin melihat apa yang dapat kamu lakukan, tetapi juga kamu akan cocok dan ingin berada di perusahaan tersebut.”

Baca juga: Cara Memenangkan Wawancara Kerja Via Telepon

“Saya benci …”

Benci adalah kata yang kuat dengan konotasi yang sangat negatif. Dengan mengatakan kamu membenci tugas, tim, bos, kebijakan, atau mantan perusahaan, kamu berisiko tampak sebagai orang yang egois, tidak profesional, dan konfrontatif.

“Cobalah untuk menemukan kata yang sama kuatnya dan selalu buat pernyataan untuk membuat situasi atau pengalaman menjadi lebih baik,” kata Sean Dowling, Mitra dan Manajer Strategi Perekrutan untuk kelompok Teknologi WinterWyman.

“Saya akan melakukan apa pun yang diminta.”

Menurut Andy Thiede, Konsultan SDM di KardasLarson, LLC, kalimat ini juga dapat menujukkan seseorang yang putus asa agar dipekerjakan, jelas. Meskipun ini adalah kalimat yang harus dihindari dalam wawancara, ada cara lain untuk mengatakannya. Misalnya, pemohon mungkin berkata, “Saya dikenal sebagai seseorang yang bersedia melakukan tugas apapun untuk menyelesaikan pekerjaan.”

Baca juga: Jangan Ajukan Pertanyaan Ini saat Wawancara Kerja!

“Berapa bayaran pekerjaan ini?”

Menurut Thiede, pertanyaan ini penting pada waktunya. Tentu dapat diterima untuk bertanya tentang kompensasi jika pewawancara tidak menyebutkannya terlebih dahulu, tetapi itu adalah pertanyaan yang tidak boleh ditanyakan dalam diskusi awal.

“Apa benefitnya?”

Mirip dengan pertanyaan tentang pembayaran, waktu adalah kuncinya. “Jangan ajukan pertanyaan ini dalam wawancara awal, kecuali sangat jelas bahwa pertemuan berjalan baik sehingga ada indikasi tawaran pekerjaan saat itu juga,” kata Thiede.

Baca juga: Terlambat Datang ke Wawancara Kerja? Segera Lakukan Ini

“Saya punya kualitas langka.”

“Biarkan pekerjaan dan pengalaman berbicara sendiri,” kata Christensen. Berfokus pada pekerjaan dan menggunakan kata-kata yang berhubungan dengan posisi yang dilamar adalah taktik yang cerdas untuk memulai.

Menggunakan beberapa kata-kata dalam deskripsi pekerjaan saat kamu berbicara tentang pengalaman dan keterampilan, menunjukkan bahwa kamu cukup perhatian dan melakukan penelitian tanpa terlihat sombong. *

Editor: Ade Irwansyah

Leave a Reply