Topcareer.id – Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa 62 warga Indonesia sebagai suspect virus korona dinyatakan negatif. Hal itu juga berdasar pemeriksaan oleh Kementerian Kesehatan, dan menandakan bahwa Indonesia masih aman dari virus korona.
“Kemarin ada 62 yang suspect tapi setelah dicek semuanya pada posisi negatif. Ini patut kita syukuri,” kata Presiden Jokowi saat memimpin sidang kabinet paripurna dengan topik Antisipasi Dampak Perekonomian Global di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (11/2/2020).
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan pernah menyatakan bahwa 62 suspect virus korona itu dikirim dari 28 rumah sakit di 16 provinsi. Dari 16 provinsi itu, DKI Jakarta menempati peringkat teratas suspect virus korona dengan 14 subkasus.
Baca juga: Beijing Benarkan Arsitek RS Khusus Virus Korona Kelahiran Indonesia
Negatifnya ke-26 suspect virus korona ini, Jokowi berterima kasih kepada kementerian terkait atas kerja kerasnya dan meminta agar semua pihak tetap perlu meningkatkan kewaspadaan.
“Berkaitan dengan virus korona, saya sangat berterima kasih pada kerja keras yang dilakukan Kemenko oleh seluruh kementerian dan lembaga terutama Kemenkes. Saya kira ini menunjukkan kewaspadaan kita, kehati-hatiaan kita, ekstra kerja keras kita, sehingga virus itu tak masuk ke Indonesia,” kata Jokowi.
Presiden Jokowi pun meminta stafnya untuk lebih aktif dalam memberi tahu masyarakat mengenai penanganan wabah dari Wuhan, China itu sebagai langkah pencegahan terhadap masuknya virus korona serta perkembangan virus di negara-negara asing.
Baca juga: Ilmuwan Khawatir Virus Korona Bisa Berkembang Jadi Lebih Buruk
“Saya meminta media untuk terus menginformasikan di pagi, siang, dan sore hari, sehingga informasinya benar-benar konkret. Ada fakta, sehingga orang luar akan dapat memperoleh persepsi bahwa Pemerintah Indonesia benar-benar serius dalam menangani hal ini,” kata presiden.
Pemerintah saat ini juga mengamati sebanyak 285 warga negara Indonesia, yang terdiri dari 238 warga Indonesia yang kembali dari Wuhan, lima petugas Kementerian Luar Negeri, dan anggota awak pesawat di Pulau Natuna, Provinsi Kepulauan Riau. *
Editor: Ade Irwansyah