Topcareer.id – Di negeri dengan 4 musim, sebentar lagi memasuki musim gugur yang identik dengan musim flu. Saat ini, semua negara diharap lebih berjaga-jaga dalam perang melawan Covid-19 sebelum musim flu tiba.
Hal itu seperti dikatakan Joshua Sharfstein, wakil dekan untuk praktik kesehatan masyarakat dan keterlibatan masyarakat di Sekolah Kesehatan Masyarakat Johns Hopkins Bloomberg.
Ia menjelaskan, ketika flu meningkat di belahan bumi utara pada bulan-bulan musim gugur, juga akan ada “komplikasi” dari virus pernapasan lainnya yang beredar. Itu juga akan menambah kekhawatiran bahwa virus corona mungkin lebih mudah ditransmisikan selama musim dingin.
Baca juga: WHO Klaim Korea Selatan Negara Terbaik Tangani Pandemi Corona. Apa yang Bisa Kita Pelajari?
“Hanya jarak sosial yang menutup virus itu, jadi jika orang terlalu santai, kamu bisa berharap melihat gelombang jauh sebelum musim gugur,” kata Sharfstein, dikutip dari laman CNBC, Senin (27/4/2020).
Dia juga mengatakan ada kekhawatiran bahwa orang dengan flu akan berada di rumah sakit pada saat yang sama dengan pasien virus corona, yang akan menjadi “pajak ganda” pada sistem perawatan kesehatan.
Belajar dari Asia
Beberapa negara di Asia telah berhasil dalam upaya mereka untuk “menjinakkan virus,” kata Sharfstein. Secara khusus, dia mengatakan Korea Selatan dan Taiwan telah melakukannya dengan sangat baik.
Dia juga menyebutkan respons kesehatan masyarakat Singapura yang sangat kuat, meskipun ada “kemunduran” baru-baru ini dalam lonjakan kasus di antara pekerja asing yang tinggal di asrama.
“Dan saya pikir kita harus melihat contoh-contoh itu, dan mengatakan bahwa ada beberapa hal, bahkan dengan tidak adanya pengobatan dan vaksin, yang dapat dilakukan untuk mengendalikan virus dan itu benar-benar apa yang semua orang perlu lakukan,” dia menambahkan.
Meski begitu, Sharfstein mendesak semua negara untuk tetap mengawasi situasi. “Saya pikir kita semua harus waspada,” Sharfstein memperingatkan. *
Editor: Ade Irwansyah