Topcareer.id – Kamu pernah melakukan donor darah? Ya, sebagian masyarakat rutin melakukannya.
Selain sebagai kegiatan sosial, donor darah juga memiliki segudang manfaat yang tentunya baik untuk kesehatan tubuh.
Menurut beberapa penelitian, donor darah dapat menjaga kesehatan jantung, meningkatkan produksi sel darah merah, membakar kalori, menurunkan risiko kanker, dan dipercaya dapat memperpanjang umur seseorang lho.
Meskipun begitu, donor darah juga memiliki efek samping yang berbeda-beda pada setiap pendonornya. Mulai dari mual, pusing, lemas, ngantuk, bahkan nyeri atau mati rasa di beberapa bagian tubuh.
Berikut beberapa tips bagi kamu yang berniat mendonorkan darah di bulan Ramadan ini.
Dalam keadaan sehat
Sebelum melakukan donor darah, kamu wajib cek kesehatan dulu. Jika suhu tubuh kamu di bawah 37°C, kamu bisa melanjutkan pemeriksaan kesehatan lainnya seperti pemeriksaan hemoglobin dan tekanan darah. Tapi jika suhu tubuh kamu di atas itu, ada baiknya donor darah ditunda sampai kamu dinyatakan benar-benar sehat.
Lakukan donor darah setelah berbuka
Donor darah dianjurkan dilakukan setelah berbuka puasa. Ini bertujuan agar kamu memiliki waktu yang cukup untuk mengisi ulang tubuh dengan asupan nutrisi dan cairan, untuk menghindari kemungkinan pingsan atau lemas setelah mendonor.
Makanan bergizi
Pastikan kamu mengonsumsi makanan dengan zat gizi yang cukup seperti daging merah, ayam, ikan, sayur, buah, susu dan sebagainya. Jangan lupa juga untuk mengonsumsi vitamin, ya.
Cairan tubuh cukup
Selain makanan bergizi, pastikan juga cairan tubuh kamu terpenuhi. Di antaranya dengan rutin meminum air putih saat sahur dan berbuka. Setelah melakukan donor darah, sebaiknya kamu juga meminum air putih paling sedikit 500 ml ya.
Istirahat yang cukup
Satu lagi yang tidak kalah penting, yakni memiliki istirahat yang cukup. Karena saat bulan puasa waktu istirahat berubah, jadi pastikan kamu memiliki tidur yang cukup, minimal 3 jam sebelum sahur agar badan tetap fit keesokan harinya.
Editor: Feby Ferdian